tirto.id - Nama Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw disebut-sebut oleh tim kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) terkait dengan kasus dugaan korupsi yang menjerat kliennya.
Paulus Waterpauw kemudian melayangkan somasi kepada tim Kuasa Hukum Lukas Enembe terkait tudingan keterlibatan dirinya dalam proses penetapan tersangka KPK terhadap LE.
"Somasi sudah dilayangkan kepada tim kuasa hukum LE agar segera memberikan klarifikasi dalam waktu 2 kali 24 jam. Jika tidak ada tanggapan, maka langkah hukum pencemaran nama baik akan kami tempuh," ujar Paulus di Manokwari, Senin malam, dikutip Antara News.
Ia mengatakan, somasi terhadap tim kuasa hukum LE merupakan mekanisme hak jawab atas tudingan sepihak yang dinilainya sebagai wacana kosong tak berdasar dan berpotensi pencemaran nama baik.
"Saya mengingatkan tim kuasa hukum LE, agar tidak terlalu jauh membuat wacana yang tidak berdasar, tetapi hadapilah proses hukum yang sedang berjalan," ujarnya.
Waterpauw mengatakan, jika sudah terjerat kasus hukum, baik itu masyarakat maupun pejabat harus menghadapinya sesuai aturan.
"Kalau sudah terjerat dalam dugaan gratifikasi dan tindak pidana korupsi, yah dihadapi saja jangan dipolitisir dengan satu dan lain hal," kata Waterpauw.
Profil Paulus Waterpauw
Paulus Waterpauw adalah purnawirawan polisi dengan pangkat Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol.) yang saat ini menjabat sebagai petahana Gubernur Papua Barat.
Waterpauw lahir di Karas, Fakfak pada 25 Oktober 1963. Sebelum menjadi petahana gubernur, ia menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP sejak 21 Oktober 2021.
Paulus Waterpauw merupakan angkatan Akademi Kepolisian (Akpol) 1987. Ia memiliki keahlian dalam bidang intel. Jabatan kepolisian terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Ia pernah menjadi komandan upacara pada Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-61 pada 17 Agustus 2006 di Istana Merdeka saat pangkatnya masih Kombes.
Paulus Waterpauw menghabiskan masa kecil di papua Barat. Ia kemudian pindah ke Surabaya saat usia 10 tahun. Ia bersekolah dari SD-SMA di Surabaya.
Waterpauw kemudian melanjutkan studi di Akpol. Lulus Sespim, Paulus Waterpauw kembali ke tanah kelahirannya dan dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mimika, saat di sana kerap terjadi perang suku.
Dua tahun menjabat Kapolres Mimika, ia kemudian dipercaya menjabat Kapolresta Jayapura. Kemudian, pada 2 Juni 2017 Paulus Waterpauw ditunjuk menjabat sebagai Kepala Polda Sumatra Utara.
Editor: Yantina Debora