tirto.id - Peran Muawiyah ibn Abi Sufyan di Damaskus di antaranya adalah memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah Suriah. Berikut profil dan kisah Muawiyah ibn Abi Sufyan yang merupakan pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah pertama.
Muawiyah bin Abu Sufyan atau Abu Abdurrahman punya nama lengkap Mu’Awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf. Pria ini sempat dijadikan juru tulis Nabi Muhammad SAW dan dianggap sebagai pendiri Dinasti Bani Umayyah.
Muhammad Syafii Antonii dalam Insiklopedia Peradaban Islam Damaskus (2012, hlm. 115) menerangkan bahwa Muawiyah lahir pada dua atau empat tahun sebelum Muhammad SAW diangkat menjadi nabi.
Pria ini hidup sebagai keturunan bangsa Quraisy di Mekkah. Ketika penaklukkan Mekkah terjadi, 629 M, ia bersama beberapa orang Quraisy memutuskan untuk beragama Islam (Ensiklopedia Islam Jilid III, 1999, hlm. 47).
Muawiyah bin Abu Sufyan: Juru Tulis Nabi Muhammad SAWIlustrasi Ilmuan Islam. foto/Istockphoto
Berdasarkan catatan di situs Laduni, Muawiyah bin Abu Sufyan memang mempelajari cara membaca, menulis,hingga matematika. Melihat hal tersebut, Rasulullah SAW tertarik untuk menjadikan pria tersebut sebagai juru tulis.
Kira-kira di usia kurang dari 30 tahun, Muawiyah menjalankan profesinya sebagai penulis. Beberapa hal yang dituliskan olehnya meliputi hadis yang disampaikan langsung Nabi Muhammad SAW atau sahabat-sahabatnya.
Setidaknya, tercatat ada 163 hadits yang sudah diriwayatkan kepada Muawiyah dan ditulis olehnya. Lebih dari itu, Mohammad Amin dkk. menyebut pria ini pernah ikut perang Hunain dan menulis Al-Quran (Sejarah Kebudayaan Islam, 2014, hlm. 142).
Peran Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai Pendiri Dinasti Bani Umayyah
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, tampuk kekuasaan Islam dipimpin oleh seorang Khalifah. Nama pemimpin Islam pertama tersebut adalah Abu Bakar As Sidiq. Kemudian, ia digantikan oleh Umar bin Khattab.
Pada masa ini, saudara Muawiyah yang bernama Yazid diangkat menjadi Gubernur Suriah. Beberapa waktu setelah itu, kala pemerintahan Utsman bin Affan, Muawiyah bin Sufyan disuruh untuk menggantikan tugas saudaranya.
Utsman bin Affa digantikan oleh Ali bin Abi Thalib lantaran wafat. Kematiannya ini diduga karena adanya pembunuhan. Penerapan kebijakan yang dirasa kurang memuaskan oleh Muawiyah menyebaban timbulnya perselisihan.
Menurut ungkapan situs Kemenag Singkawang, konflik ini memotori terjadi Perang Shiffin. Penyelesaian dengan cara damai pun diungkap Ali bin Abi Thalib sebagai langkah terbaik. Namun, kaum khawarij yang lahir dari peristiwa ini merasa tak bisa menerimanya.
Ali bin Abi Thalib pada akhirnya terbunuh, sementara kekhalifahan digantikan oleh Muawiyah.
Peran Muawiyah ibn Abi Sufyan di Damaskus di antaranya adalah memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah Suriah. Berikut profil dan kisah Muawiyah ibn Abi Sufyan yang merupakan pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah pertama.
Pada masa pemerintahannya, ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti pada masa Khalifah Ustman dan Ali.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani