tirto.id - Tim Nasional (Timnas) Chile akan turun di ajang Copa America 2021 bersama pelatih baru berkebangsaan Uruguay, Martin Lasarte. Layak dinanti bagaimana sosok berusia 60 tahun yang punya banyak koleksi gelar di level klub itu, kala memimpin Alexis Sanchez dan kawan-kawan dalam kejuaraan sepak bola akbar Amerika Selatan.
Martin Lasarte ditunjuk sebagai pelatih anyar Chile sejak bulan Februari 2021 lalu. Ia menggantikan posisi juru taktik sebelumnya yang ditempati Reinaldo Rueda, sejak Januari 2018.
Performa Chile dalam periode akhir kepemimpinan Rueda bisa dibilang tak terlalu bagus. Timnas berjuluk La Roja itu hanya sanggup mendulang 2 kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir di semua ajang. Sedang 8 laga lainnya berakhir dengan 3 imbang dan 5 kali kalah.
Mengangkat Performa Tim
Meski sempat terpuruk, skuad La Roja mulai menunjukkan tren positif sejak beralih ke tangan Martin Lasarte. Ia sukses memetik kemenangan dalam debutnya sebagai pelatih Chile saat duel international friendly match kontra Bolivia, pada akhir Maret lalu. Dalam pertandingan itu Chile menang lewat skor tipis 2-1.
Kemudian yang terbaru, pada Jumat (4/6/2021) pagi tadi, La Roja berhasil menahan imbang tim kuat Argentina, dalam lanjutan laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol. Duel Argentina vs Chile berakhir sama kuat 1-1. Gol penalti Lionel Messi pada menit 24’, dibalas lesakan Alexis Sanchez menit 36’.
Hasil 2 laga kontra Bolivia dan Argentina di atas dapat memberi sedikit gambaran sejauh mana perkembangan kualitas Timnas Chile di bawah asuhan Martin Lasarte.
Terlebih lagi, dalam ajang Copa America 2021 yang akan dihelat di Brasil mulai pertengahan Juni ini, Chile tergabung di Grup A yang juga dihuni Argentina dan Bolivia, ditambah 2 tim lain: Paraguay dan Uruguay.
Peluang Chile untuk lolos ke perempat final (8 besar) Copa America 2021 terbilang besar. Pasalnya dari tiap grup (A dan B) masing-masing akan diambil 4 tim. Dengan kata lain, tiap kontestan hanya wajib menghindari posisi juru kunci sebagai syarat lolos ke babak knockout.
Kendati demikian Lasarte turut menggaris-bawahi pendeknya jeda antara jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan ajang Copa America 2021. Hal ini menuntut dirinya untuk pandai dalam mengatur komposisi pemain.
“Mempertimbangkan bahwa Copa America dan Kualifkasi (Piala Dunia) begitu dekat, dengan para pemain yang datang usai beban musim yang panjang, sangat rumit, terutama setelah pandemi, mungkin ini saat yang tepat mencampur komposisi pemain,” terang Lasarte dikutip dari laman resmi Federasi Sepak Bola Chile.
Sukses di Level Klub
Martín Lasarte tergolong sebagai sosok yang menuai banyak kesuksesan di level klub, baik saat ia masih aktif sebagai pemain, maupun ketika sudah beralih profesi sebagai pelatih.
Martín Lasarte Arrospide lahir pada 20 Maret 1961 di kota Montevideo, Uruguay. Ia mengawali kiprah sebagai pesebakbola profesional di klub lokal Uruguay, CA Rentistas, pada tahun 1986.
Ia sempat berpindah ke beberapa klub lokal sebelum menuai sukses tahun 1988, saat bergabung di salah satu klub besar Uruguay saat itu, Club Nacional. Ketika itu Lasarte turut membawa Nacional menggondol gelar juara Piala Libertadores 1988, juga Piala Inter Continental 1988.
Torehan manis itu membuatnya direkrut oleh klub Liga Spanyol, Deportivo La Coruna, pada 1989. Ia memperkuat La Coruna hingga tahun 1992, sebelum memutuskan kembali ke Liga Uruguay, dengan bergabung ke Defensor Sporting.
Lasarte memutuskan gantung sepatu tahun 1996, usai menghabiskan kontrak di klub lokal Uruguay, Rampla Juniors.
Karir kepelatihan Lasarte dimulai tahun 1997 dengan menukangi sejumlah tim lokal. Tahun 2009, ia memutuskan hijrah ke Spanyol untuk membesut Real Sociedad. Pada musim pertamanya, Lasarte langsung membawa Sociedad menjuarai Segunda Division 2009/2010 (strata 2 Liga Spanyol).
Lasarte pindah ke Liga Chile tahun 2012 dengan menukangi Universidad Catolica. Dua tahun berselang, ia pindah ke klub Chile lainnya, Universidad de Chile. Bersama UdC ia sukses merengkuh trofi Super Cup Chile 2015, serta Copa Chile 2016.
Martín Lasarte sempat setahun kembali ke Uruguay untuk membesut Club Nacional. Dalam masa kepelatihan yang singkat itu, Nacional berhasil ia bawa merengkuh gelar Primera Division Uruguay 2016. Tak hanya itu, Lasarte juga sukses mengantar klub Mesir, Al Ahly, menjuarai Liga Primer Mesir musim 2018/2019.
Sederet prestasi Lasarte di level klub lantas membuat Federasi Sepak Bola Chile mempercayakan kursi kepelatihan kepadanya, mulai bulan Februari 2021.
Berikut daftar lengkap skuad Timnas Chile untuk ajang Pra Piala Dunia 2022, serta proyeksi Copa America 2021.
Kiper:
Claudio Bravo (Real Betis), Gabriel Arias (Racing Club), Gabriel Castellon (Huachipato)
Belakang:
Gary Medel (Bologna), Mauricio Isla (Flamengo), Jean Beausejour (Coquimbo Unido), Eugenio Mena (Racing), Guillermo Maripan (AS Monaco), Sebastian Vegas (Monterrey), Enzo Roco (Fatih Karagumruk), Francisco Sierralta (Watford), Yonathan Andia (Universidad de Chile).
Tengah:
Arturo Vidal (Inter Milan), Charles Aranguiz (Bayer Leverkusen), Luis Jimenez (Palestino), Erick Pulgar (Fiorentina), Cesar Pinares (Gremio), Claudio Baeza (Toluca), Bryan Carrasco (Palestino), Pablo Galdames (Velez Sarsfield), Tomas Alarcon (O'Higgins), Juan Leiva (Universidad Catolica).
Depan:
Alexis Sanchez (Inter Milan), Eduardo Vargas (Atletico Mineiro), Fabian Orellano (Valladolid), Felipe Mora (Portland Timbers), Jean Menses (Leon), Carlos Palacios (Internacional), Clemente Montes (Universidad Catolica), Ben Brereton (Blackburn Rovers).
Editor: Fitra Firdaus