Menuju konten utama

Profil Kabupaten Sidrap: Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi

Berikut ini profil Kabupaten Sidrap beserta penjelasan tentang kondisi geografis dan potensi ekonomi di daerah tersebut.

Profil Kabupaten Sidrap: Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi
Sebuah kendaraan alat berat beroperasi di area pembangunan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Selasa (28/11/2017). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

tirto.id - Sidenreng Rappang, atau kerap disingkat dengan Sidrap, adalah salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Sidrap terdiri atas 11 kecamatan dan 106 desa/kelurahan, serta memiliki wilayah seluas 1.883,25 Km2.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Sidrap hingga tahun 2019 lalu sebanyak 301.972 jiwa. Proporsinya ialah 49 persen laki-laki dan 51 persen perempuan.

Pembentukan Kabupaten Sidrap diatur dalam Undang-Undang RI Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi, serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor U.P.7 / 37-374 Tanggal 28 Januari 1950. Kini, tanggal 18 Februari 1960 ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Sidenreng Rappang.

Kondisi Geografis Sidrap

Dilihat dari kondisi topografinya, sebagian besar wilayah Sidrap berupa dataran rendah sehingga daerah ini sangat cocok bagi pengembangan pertanian pangan, khususnya tanaman padi.

Dari segi ketinggian, wilayah Kabupaten Sidrap berada di posisi sekitar 10 - 1500 mdpl. Wilayah Sidrap dengan topografi datar seluas 879.85 km2 (46.72 persen).

Selebihnya, wilayah dengan luas sekitar 290.17 km2 (15.43 persen) merupakan kawasan berbukit. Adapun yang bergunung seluas 712.81 km2 (37.85 persen).

Secara geografis, letak wilayah Kabupaten Sidrap sekitar 183 Km di sebelah Utara Kota Makassar, pusat (ibu kota) Provinsi Sulawesi Selatan.

Wilayah Kabupaten Sidrap terletak di antara 3°43 - 4°09 Lintang Selatan dan 119°41 - 120°10 Bujur Timur. Kabupaten Sidrap berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten lain, meliputi:

-Sebelah utara: Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Enrekang

-Sebelah timur: Kabupaten Luwu dan Kabupaten Wajo

-Sebelah barat: Kabupaten Pinrang dan Kota Pare-Pare

-Sebelah selatan: Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng.

Potensi Ekonomi Kabupaten Sidrap

Sektor ekonomi Kabupaten Sidrap didominasi oleh pertanian, perkebunan, peternakan, tanaman pangan, dan hortikultura. Mengutip data DPMPTSP Sumsel, berikut ini sejumlah potensi ekonomi Kabupaten Sidrap:

1. Pertanian Tanaman Pangan

Hasil pertanian termasuk komoditas utama di Sidrap. Sentra produksi hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura tersebar di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten Sidrap.

Sebagian wilayah Sidrap juga menjadi sentra produksi tanaman pangan lahan kering yang meliputi jagung, kedelai, dan kacang tanah. Wilayah tersebut tersebar di kecamatan Kulo, Dua Pitue, Tellu Limpoe, Panca Lautang, Panca Rijang, Pitu Riase, dan Pitu Riawa.

2. Perkebunan

Perkebunan kakao juga berkembang di seluruh kecamatan Sidrap. Pengembangan produksi hasil perkebunan cengkeh di wilayah kecamatan Kulo, Pitu Riase dan Pitu Riawa. Sementara itu, untuk perkebunan kopi berada di wilayah Kecamatan Kulo, Watang Pulu dan Pitu Riase.

Terdapat juga sentra perkebunan jambu mete di wilayah Kecamatan Kulo, Dua Pitue, Tellu Limpoe, Panca Lautang, Panca Rijang, Watang Pulu, Pitu Riase, Pitu Riawa, dan Watang Sidendreng.

4. Peternakan

Sentra peternakan besar berada di Kecamatan Watang pulu dan Panca Lautang. Sementara sentra pengembangan ternak unggas di Kecamatan Maritengngae, Panca Rijang, Baranti dan Kulo.

5. Perikanan

Sentra perikanan tangkap dan budidaya ikan air tawar di wilayah yang meliputi Kecamatan Watang Sidendreng, Tellu Limpoe, Panca Lautang, Maritengngae, Watang Pulu, Baranti, Kulo, Panca Rijang, Pitu Riase, Dua Pitue, dan Pitu Riawa.

6. Produksi Hasil Hutan

Area hutan di Sidrap cukup luas, sekitar 68.811 Hektar. Dari angka tersebut, 56,9% di antaranya merupakan hutan lindung, 43% hutan produksi terbatas, dan 0,1% berupa hutan suaka alam dan pelestarian alam. Pengembangan hutan perlu dilakukan di wilayah yang meliputi Kecamatan Pitu Riase, Pitu Riawa, Panca Lautang, Tellu Limpoe, Watang pulu dan Kulo.

7. Industri Jasa dan Perdagangan

Sektor industri di Sidrap berupa pengolahan untuk industri besar, menengah dan kecil. Selain itu, di Sidrap juga terdapat pengembangan sentra industri jasa dan perdagangan.

8. Tambang

Sentra industri hasil tambang di Sidrap meliputi mineral logam, mineral non-logam, tambang batu bara, gas, dan panas bumi.

9. Pariwisata

Pariwisata menjadi salah satu potensi penting di Sidrap. Sentra pariwisata di Sidrap, antara lain: Taman Rekreasi Datae, Maddenra, Bungnge Tjitta, Air Panas Massepe, Gua Parinding, Bila Riase, Herza, Transpark Lawawoi, Puncak Bila, PLTB Sidrap.

Baca juga artikel terkait PROFIL DAERAH atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Addi M Idhom