tirto.id - Profil John Sykes eks gitaris grup band rock Whitesnake dan Thin Lizzy dicari publik usai dirinya dikabarkan meninggal dunia pada usia yang ke-65 tahun.
Belum diketahui pasti kapan tepatnya sang gitaris tutup usia. Namun, kabar duka tersebut disampaikan kepada publik pada 20 Januari 2025 melalui laman resmi miliknya. Disebutkan John Sykes meninggal dunia setelah bertarung melawan kanker.
“Dengan kesedihan yang mendalam, kami sampaikan bahwa John Sykes telah meninggal dunia setelah berjuang keras melawan kanker,” dikutip dari pernyataan resmi laman johnsykes.
“Dia akan dikenang oleh banyak orang sebagai seorang pria dengan bakat musik yang luar biasa, namun bagi mereka yang tidak mengenalnya secara pribadi, dia adalah seorang pria yang bijaksana, baik hati, dan karismatik yang kehadirannya menyinari ruangan,” sambung pernyataan itu.
Ucapan belasungkawa berdatangan dari penggemar dan rekan sesama pemusik mengiringi kepergian John Sykes. Penghormatan terakhir disampaikan vokalis Whitesnake, David Coverdale, melalui akun X miliknya.
Coverdale membagikan sejumlah foto dirinya bersama John Sykes di masa kejayaan Whitesnake. “Baru saja mendengar berita mengejutkan tentang meninggalnya John. Belasungkawa tulus saya untuk keluarga, teman & penggemarnya,” tulisnya.
Gitaris Guns N' Roses, Slash, melalui Instagram pribadinya, juga membagikan sebuah foto saat Sykes sedang tampil dengan gitarnya dan menulis “RIP #JohnSykes”.
Ketua Yayasan Rock and Roll Hall of Fame John Sykes menghadiri Upacara Pelantikan Rock & Roll Hall Of Fame 2024 yang disiarkan langsung di Disney+ di Rocket Mortgage Fieldhouse pada 19 Oktober 2024 di Cleveland, Ohio. Arturo Holmes/Getty Images untuk The Rock and Roll Hall of Fame/AFP (Foto oleh Arturo Holmes / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Profil JohnSykes Eks Gitaris Whitesnake dan ThinLizzy
Jhon James Sykes atau yang lebih dikenal dengan John Sykes lahir pada 29 Juli 1959 di Reading, Berkshire, Inggris. Ia merupakan gitaris beraliran hard rock, heavy metal, dan glam metal, yang terkenal sebagai eks gitaris grup band Whitesnake dan Thin Lizzy.
Keluarga Sykes menghabiskan tiga tahun tinggal di Ibiza, Spanyol, di mana ayah dan paman John memiliki sebuah diskotik. Setelah itu, mereka pindah kembali ke Reading.
Pada usia empat belas tahun, Sykes mulai tertarik dengan gitar ketika pamannya menunjukkan kepadanya cara memainkan beberapa lick Eric Clapton. Selama dua tahun berikutnya, dia berlatih memainkan lagu-lagu blues dengan gitar senar nilon tua.
Sekembalinya ke Reading, Sykes sempat berhenti bermain gitar selama satu setengah tahun. Setelah pindah ke Blackpool, Sykes kembali bermain dan diminta untuk bergabung dengan band Streetfighter oleh temannya, Mervyn Goldsworthy, yang kemudian bermain bass di Diamond Head, Samson dan FM.
John Sykes memulai karirnya pada tahun 1980 dengan band “New Wave of British Heavy Metal”, The Tygers of Pan Tang. Setelah dua tahun merilis album dan tur bersama The Tygers, John mengikuti audisi untuk mendapatkan tempat di band rock klasik Thin Lizzy, di mana ia berhasil mendapatkan peran sebagai pemain gitar utama baru bersama Scott Gorham.
John bergabung dengan Thin Lizzy pada tahun 1982 dan tampil dalam album “Thunder & Lightning” serta album “Live Life” dan album live yang direkam oleh BBC untuk pertunjukan terakhir band ini di festival Reading pada tahun 1983. Setelah tur “perpisahan” ini, John bergabung dengan Phil Lynott untuk tur solo Phil di Eropa dalam sebuah band yang diberi nama The Three Musketeers.
John lalu bertemu dengan David Coverdale dan kemudian diundang untuk bergabung dengan band Whitesnake, di mana dia awalnya menolak karena kesetiaannya kepada Philip Lynott & Thin Lizzy.
Setelah lebih banyak panggilan dan percakapan dan restu pribadi dari Philip Lynott, John akhirnya bergabung dengan Whitesnake dan dia muncul di album “Slide It In” yang dirilis di Amerika Serikat.
Band ini melakukan tur secara konstan untuk mendukung album tersebut dan mengakhiri tur di depan 500.000 orang di “Rock in Rio” pada tahun 1985. Pertunjukan ini disiarkan ke jutaan orang di televisi di seluruh Amerika Selatan.
Album Whitesnake berikutnya adalah rilisan self-titled tahun 1987, yang menampilkan permainan gitar fenomenal Sykes serta bakat menulis lagunya yang beragam. Album ini kemudian terjual sekitar 20 juta kopi di seluruh dunia.
John ikut menulis seluruh album dengan lagu-lagu hits klasik seperti “Still of the Night” dan “Is This Love” yang masih diputar secara luas di radio-radio hingga saat ini. Pada akhir tahun 2017, sebuah set kotak kolektor untuk memperingati 30 tahun album 1987 dirilis dengan menampilkan rekaman demo asli serta foto-foto arsip sesi rekaman.
Setelah meninggalkan Whitesnake, John kembali ke Inggris dan membentuk supergrup, Blue Murder. Band ini menampilkan bassis Tony Franklin dan drummer Carmine Appice. Album debut mereka tidak hanya menampilkan permainan gitar John yang berapi-api dan melodius, tetapi juga suara nyanyiannya yang luar biasa.
Materinya berkisar dari lagu-lagu rock epik seperti “Valley of the Kings” hingga lagu-lagu yang lebih berorientasi pop seperti “Jelly Roll”. Album kedua Blue Murder dirilis dengan judul 'Nothing But Trouble' yang menampilkan pemain bass yang baru direkrut, Marco Mendoza, dan drummer Tommy O'Steen. Album ini menjalani tur secara ekstensif dan meraih sukses besar.
Pada tahun 2006, Gibson Guitars memberikan penghargaan kepada John Sykes dan mulai memproduksi Signature Gibson Les Paul “Inspired By” yang dimodelkan berdasarkan Les Paul Custom era 1970-an milik Sykes. Ada dua versi yang tersedia; tampilan “tua” (menciptakan kembali tampilan yang sama persis dengan Les Paul milik John) dan model “standar” atau “VOS”.
Ada edisi terbatas dengan 66 model tampilan tua yang dibuat, dan lebih dari 100 model VOS yang dibuat. Gitar-gitar ini terjual habis dalam waktu singkat dan sekarang menjadi barang koleksi yang dicari oleh para kolektor.
Pada tahun 2013, Sykes mengungkapkan bahwa ia sedang mengerjakan album solo baru. Sampel dari rekaman tersebut dirilis pada tahun 2014 dan Sykes membahas album tersebut dalam sebuah wawancara tahun 2017 dengan “Young Guitar Magazine”.
Pada Januari 2019, Sykes menandatangani kontrak rekaman dengan Golden Robot Records dengan tujuan untuk merilis album yang telah lama tertunda pada tahun yang sama. Namun, pada November 2019, Sykes mengumumkan bahwa ia telah mengakhiri kemitraannya dengan Golden Robot Records.
Selanjutnya, pada 1 Januari 2021, Sykes merilis “Dawning of a Brand New Day”, lagu barunya yang pertama dalam lebih dari dua puluh tahun. Lagu tersebut lalu disusul dengan dengan “Out Alive” yang rilis pada bulan Juli di tahun yang sama.
Melalui laman resminya, John Sykes mengatakan ia sedang mempersiapkan album berjudul “Sy-Ops”. Namun album tersebut belum sempat dirilis hingga sang gitaris berpulang.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra