tirto.id - Abuya Uci, tokoh ulama karismatik sekaligus salah satu pimpinan Pondok Pesantren dan Majelis Taklim Al-Istiqlaliyyah di Desa Sukamantri Pasar Kemis Kota Tangerang Provinsi Banten Abuya KH Uci Thurtusi meninggal dunia, karena sakit hari ini, Selasa (6/4/2021).
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Turut Berdukacita yang mendalam atas meninggalnya guru kami Abuya Uci Turtusi. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT," tulis Andika melalui akun resminya di Tangerang.
Salah satu jamaah Abuya Uci, Nurjanah (55) mengatakan bahwa saat ini dia berada bersama banyak jamaah lainnya untuk menyaksikan proses pemakaman ulama tersebut.
"Saya tau kabar itu dari tetangga tadi pagi, terus saya langsung pergi untuk takziyah dan sampai di lokasi ternyata jamaahnya sudah ramai," ucapnya dikutip Antara.
Menurut Nurjanah, kemungkinan jamaah dari daerah lain juga akan datang ke Pesantren Al-Istiqlaliyyah, untuk takziyah dan memberikan penghormatan terakhir kepada Abuya Uci.
Dari informasi yang diterima bahwa Ulama Abuya Uci meninggal dikarenakan sakit yang dideritanya.
Siapakah sosok Abuya Uci?
Abuya Uci dikenal sebagai salah satu ulama berpengaruh di Tangerang, dia juga dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al Istiglaliyyah.
Kiai Uci Thurtusi adalah salah satu ulama di Indonesia yang berasal dari sebuah kampung di Kabupaten Tangerang yaitu Kampung Cilongok, Pasar Kemis.
Berdasarkan NU Online, Abuya Uci adalah putra dari Alm Abuya Dimyathi Cilongok, seorang kiai yang sangat disegani oleh masyarakat Banten.
Sehari-hari, Abuya Dimyathi Cilongok mengajar ngaji kepada para santri-santrinya. Abuya Dimyati pun rutin melaksanakan pengajian mingguan untuk masyarakat di luar pesantren Cilongok.
Kepopuleran Abuya Uci di Banten setara dengan tokoh dan ulama lain yang ada di Indonesia seperti Habib Lutfi bin Yahya dan Abuya Muhtadi.
Ceramah Abuya Uci yang konsisten menggunakan bahasa Sunda menjadikan tokoh ini semakin dicintai oleh berbagai kalangan.
"Selain mudah dipahami, ceramah dengan bahasa Sunda dinilai masyarakat Banten memberikan ruh tersendiri saat disimak," demikian dilansir Nu Online.
Nama Abuya Uci sudah terkenal hingga ke luar pulau jawa. Ketika menyelenggarakan pengajian mingguan di Pesantren Cilongok, kerap didatangi ulama atau tokoh dari negara-negara di dunia sebut saja tokoh Mesir, Yaman, Arab Saudi, India, Irak, Maroko pernah hadir di pengajian Abuya Uci.
Masih dikutip Nu Online, kecintaan mereka kepada sahabat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini dibuktikan dari kehadiran jutaan masyarakat saat Peringatan Maulid Nabi dan Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani yang digelar secara rutin oleh Pesantren Cilongok.
Kedekatan Abuya Uci dengan Gus Dur dibuktikan dari sikap dua ulama ini yang saling mendukung dalam hal penguatan ilmu agama dan akidah umat Muslim di Indonesia. Semasa hidup, Gus Dur beberapa kali mengisi pengajian di Pesantren Cilongok.
Selain Gus Dur, ulama yang juga dekat dengan Abuya Uci adalah Habib Maulana Lutfi bin Yahya yang saat ini tinggal di Pekalongan, Jawa Tengah.
Abuya Uci juga rutin menggelar pengajian setiap Minggu dan selalu dipadati oleh jamaah.
Dari pantauan di lapangan, para pelayat yang berasal dari berbagai wilayah di Banten itu terus berdatangan memenuhi kediaman dari tokoh ulama Abuya Uci. Mereka terlihat bergiliran untuk melakukan shalat jenazah atau dzikir dan berdoa sebelum dimakamkan.
Kepergian ulama besar dan pimpinan Ponpes itu membawa duka mendalam bagi keluarga, sahabat dan jamaahnya.
Dari informasi yang diterima, bahwa proses pemakaman almarhum ulama Banten itu akan di laksanakan sekitar pukul 14.00 WIB di tempat pemakaman keluarga yang tak jauh dari kompleks Ponpes Al-Istiqlaliyyah.
Editor: Agung DH