tirto.id - Avatar: The Last Airbander episode 24 dan 25 akan tayang di stasiun televisi Global TV pada Kamis (30/4/2020) pukul 16.00 WIB.
Serial animasi ini tayang hari Senin-Jumat pada jam yang sama. Jam tayang animasi ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Avatar: The Last Airbander berada dalam arahan sutradara Giancarlo Volpe, Ethan Spaulding, Lauren MacMullan, Dave Filoni, Joaquim Dos Santos, Seung-Hyun Oh, Anthony Lioi, Michael Dante DiMartino, dan Bryan Konietzko.
Sementara para penulis naskah ada Michael Dante DiMartino, Bryan Konietzko, John O'Bryan, dan Aaron Ehasz.
Sinopsis episode 21, 22, dan 23.
Cerita sebelumnya, atau episode 21, 22, dan 23 tayang pada Rabu, 29 April 2020. Episode 21 bercerita saat Aang, Katara dan Saka akan melanjutkan perjalanan menuju negara Bumi.
Aang kini harus berlatih teknik pengendalian tanah. Sebelum bertarung melawan raja api, Aang harus menguasai keempat elemen: udara, air, api dan tanah.
Mereka sampai di salah satu desa Bumi. Aang, Katara, dan Saka bertemu dengan Jenderal Fong. Jenderal Fong mengetahui cerita Aang membasmi pasukan api di kuil air utara.
Jenderal Fong mengusulkan bahwa Aang perlu mempelajari cara masuk ke dunia avatar. Dengan cara seperti itu, dia tidak perlu berlatih ke empat elemen.
Terjadi perdebatan antara Katara dan Fong. Katara menganggap Aang tetap perlu menguasai keempat elemen. Dia harus berusaha berlatih, disiplin, dan kerja keras.
Namun, korban yang semakin hari semakin banyak membuat Aang memikirkan saran Fong. Episode ini akan menceritakan jalur yang akan dipilih Aang: jalur pintas atau jalur latihan.
Dengan tujuan menghindari korban bertambah banyak, Aang memutuskan jalur pintas dengan masuk ke dunia avatar.
Banyak cara yang dicoba seperti minum teh spesial, dikagetkan, sampai ritual. Namun tidak ada yang berhasil. Aang justru masuk dunia arwah saat Fong memerintahkan pasukannya untuk menyerang, dengan kekuatan pengendalian tanah.
Walaupun berhasil, tetapi keadaan menjadi porak-poranda. Dari hal itu, jalan pintas tentu bukan hal yang baik.
Pada episode 22, Aang, Katar dan Saka melanjutkan perjalanan menemui raja Bumi. Mereka tidak lagi terbang, namun harus berjalan kaki.
Apabila mereka terbang, maka akan terlihat oleh pasukan negara api yang akan menyerangnya.
Mereka akan terjebak di sebuah gua yang memiliki labirin. Mereka akan bisa keluar apabila memiliki cinta di dalam hatinya. Perjalanan ini juga untuk mempelajari asal-muasal pengendalian tanah.
Di sisi lain, perburuan Aang sebagai avatar telah berpindah tugas. Sebelumnya Zuko sebagai anak raja Api dan laksamana Zhao yang bertugas.
Namun karena kegagalan yang bertubi-tubi, Raja Api memerintahkan Azula, adik Zuko, untuk memburu Aang. Atas insiden di kuil air utara, status Zuko dan Iroh menjadi buronan.
Dengan berbagai perjuangan, mereka berhasil keluar dari gua labirin. Perjalanan gua juga memberikan mereka pengalaman tentang kepercayaan dan cinta.
Kini Aang, Katara, dan Saka melanjutkan perjalanan menuju Omashu.
Untuk episode 23, Aang, Katara, dan Saka telah dekat dengan Omashu. Sayangnya, kota Omashu telah berada dalam kekuasaan negara api.
Katara ingin agar mereka mencari guru pengendali udara yang lain, namun Aang bersikeras untuk menuju ke Omashu, untuk bertemu dengan temannya Raja Bumi.
Mereka menyusup melalui saluran air. Saat mereka menyamar dan bertemu dengan pasukan negara api, Aang, Katara, dan Saka diselamatkan oleh masayarakat Omashu.
Kini dia berada di bawah tanah. Dari masyarakat Omashu tersebut, Aang tahu bahwa Bumi sedang disekap di suatu tempat.
Namun yang lebih mengagetkan, Bumi menyerah tanpa melawan saat negara api menyerang.
Aang membantu masyarakat Omashu untuk keluar dari kota. Setelah berhasil dia mencari Bumi.
Kesempatan bertemu dengan Bumi terjadi saat anak Gubernur Omashu, yang diambil alih oleh negara api, ternyata ikut rombongan masyarakat keluar dari kota. Kini ada pertukaran antara anak Gubernur Omashu dengan Bumi.
Pertemuan ternyata di luar ekspektasi. Aang, Katara, dan Saka bertemu dengan Azula, anak raja Api yang sedang memburu Zuko dan Iroh.
Mereka bertarung. Aang berhasil menemukan Bumi dan mengetahui alasan dia diam saja saat diserang. Aang dan temannya kabur dari Omashu.
Kini Azula yang akan mengejar Aang, Katara, dan Saka. Azula juga mendapat tambahan anggota bernama Mai dan perempuan sirkus.
Preview episode 24 dan 25
Pada episode 24, Zuko dan Iroh yang kini menjadi buronan hidup menjadi gelandangan. Mereka perlu mengemis untuk bisa mendapatkan uang. Mereka juga berada dalam pengejaran Azula.
Sementara itu, Aang, Katara, dan Saka terbang dengan Appa di atas rawa. Aang merasa bahwa ada penggilan untuk turun menuju rawa.
Namun karena tidak yakin, Aang kembali terbang. Sayangnya, ada badai puting beliung membuat mereka terlempar ke rawa.
Kini Aang, Katara, Saka, dan Appa terpisah. Dalam pencarian satu sama lain, mereka terkena ilusi. Mereka seakan melihat orang yang mereka sayangi.
Katara melihat ibunya, Saka melihat putri Yue, sementara Aang melihat perempuan yang asing baginya. Sepertinya perempuan ini akan menjadi orang yang berpengaruh terhadap Aang ke depan.
Sementara pada episode 25, Aang, Katara, dan Saka melanjutkan perjalanan. Saat sedang istirahat, mereka mendapat serangan dari beberapa orang pasukan api. Mereka kabur, namun bumerang Saka tertinggal.
Saat sedang singgah untuk membeli makanan, mereka mendengar adanya festival Avatar di desa dekat situ.
Festival digelar dengan iring-iringan boneka avatar Kyoshi, Roku, dan Aang dengan ukuran besar. Setelah itu datang seorang pelari dengan membawa obor. Tidak disangka kemudian dia membakar patung avatar. Masyarakat bersorak.
Katara dan Aang menghentikan pembakaran boneka avatar tersebut. Kemudian warga mengatakan kenapa mereka membenci avatar.
Dahulu kala, avatar Kyoshi membunuh raja mereka. Akibatnya, kota menjadi tidak semakmur dulu. Aang tidak percaya akan hal itu, atau setidaknya pasti ada penjelasan akan perbuatan avatar Kyoshi.
Aang bersedia untuk ditangkap dan mengumpulkan bukti kejadian yang sudah berlangsung 300 tahun lalu.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno