tirto.id - Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi meminta warga Yaman pada Senin (4/12/2017) waktu setempat untuk bangkit melawan Houthi setelah kematian mantan presiden Ali Abdullah Saleh.
Berbicara dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung di Al Arabiya News Channel, Hadi juga menyerukan sebuah babak baru dalam perang melawan Houthi.
Saleh sebelumnya bersekutu dengan Houthi sebelum dia kemudian memutuskan pecah kongsi dan menawarkan diri untuk mendukung Koalisi Arab yang dipimpin Saudi.
Mengutip Al Arabiya, sumber dari Kongres Rakyat Umum Yaman telah mengkonfirmasi bahwa pemimpin mereka sekaligus mantan presiden Saleh tewas pada Senin setelah ditangkap di ibu kota Sanaa oleh milisi Houthi.
Pemimpin gerakan milisi Houthi, Abdulmalik al-Houthi, menjelaskan bahwa pembunuhan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh itu sebagai "luar biasa dan bersejarah."
"Saya telah menyeru Saleh agar mundur dari mendukung agresi dan perang yang ia umumkan," kata Abdul-Malik. Ia merujuk kata "agresi" kepada Koalisi Arab.
"Pendirian Saleh muncul pada saat para pemimpin koalisi memerintahkan tentara mereka agar bergerak maju ke Ibu Kota Yaman, Sanaa," kata dia menambahkan.
Ia juga menyatakan media musuh mendukung Saleh dalam tindakannya dan mendukung dia dengan serangan udara terhadap Sanaa.
"Sayangnya, Saleh membalikkan tubuh dari semua seruan kami," kata Abdul-Malik. Ia menambahkan, "Takkan ada masalah dengan Kongres Rakyat Umum dan kami akan melanjutkan kemitraan kami dengan mereka dalam mengurus negeri ini dan menghadapi agresi [koalisi]."
Saleh tewas tiga hari setelah bentrokan pertama kali meletus pada Sabtu antara pengikutnya dan petempur Al-Houthi di Sanaa.
Banyak pengamat mengatakan kematian Saleh dapat meningkatkan perang perwalian sektarian antara Arab Saudi --yang pro-Sunni-- dan Iran, yang pro-Syiah.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari