Menuju konten utama

Presiden Wanti-wanti Jangan Ada Suap Lagi di BUMN

Presiden menegaskan kepada para petinggi BUMN untuk tidak melakukan korupsi. Presiden ingin BUMN bersih dari kasus-kasus yang rugikan negara tersebut.

Presiden Wanti-wanti Jangan Ada Suap Lagi di BUMN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Perdana Menteri Inggris David Cameron (kiri) menyaksikan penandatanganan kerjasama pembelian pesawat Airbus antara Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kedua kanan) dan Executive Vice President Airbus Tom Williams (kedua kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/4/2012). Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara suap yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pengadaan mesin Rolls-Royce untuk pesawat Airbus milik Garuda Indonesia, dengan nilai suap itu lebih dari Rp 20 miliar. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo.

tirto.id - Berbicara di hadapan 600 petinggi BUMN peserta "executive leadership program" (ELP) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (25/1/2017, Presiden Joko Widodo wanti-wanti agar jangan ada lagi kasus suap di lingkungan BUMN.

"Hati-hati kejadian 2012 ketemunya sekarang. Hati-hati, saya enggak ngomong di BUMN mana, tapi gambarnya ada," kata

Presiden Jokowi di depan layar presentasi yang menunjukkan gambar pesawat dengan logo Garuda Indonesia.

Sontak pernyataan Presiden Jokowi ini mengundang tawa para peserta.

Sebagaimana diketahui KPK telah menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dalam kasus dugaan suap senilai 1,2 juta euro dan 180 ribu dolar AS atau senilai total Rp20 miliar serta dalam bentuk barang senilai 2 juta dolar AS dari perusahaan Rolls Royce saat PT Garuda TBK melakukan pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014.

Kepada ajaran direksi dan komisaris dari 118 BUMN, Presiden Jokowi menegaskan keinginannya agar para petinggi BUMN selalu menjaga "good corporate governance".

"Saya minta semua BUMN betul-betul jangan sampai ada yang kena masalah lagi. Saya enggak mau ada yang kena masalah lagi, baik Dirut, direksi, baik di bawahnya jangan sampai, hati-hati semuanya, 'governance', hati-hati," tutur Presiden.

"Karena sekarang ini era keterbukaan ini saudara lakukan kesalahan sekarang, ketemunya 5-10 tahun yang akan datang bisa," tegas Jokowi.

Kendati wanti-wanti agar tak melakukan korupsi, Presiden mengharapkan para petinggi BUMN tetap berani mengambil keputusan selagi sesuai prosedur.

"Hati-hati, hati-hati, hati-hati. Jangan sampai ada yang datang ke saudara atas nama saya, siapapun enggak mau saya, nama saya dipakai-pakai. Enggak siapapun, entah orang dekat saya, saudara saya, enggak ada. Ini saya ingatkan," pesannya.

Presiden mengaku tidak bosan mengingatkan lantaran peduli dan cinta pada para penggerak BUMN tersebut. Ia berharap BUMN dapat melakukan lompatan dan terobosan inovasi. "Kita perbaiki bersama, kita benahi bersama," ujar Presiden seperti diwartakan Antara.

Baca juga artikel terkait BUMN atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH