Menuju konten utama

Presiden Tinjau Tol Becakayu, Akhir 2017 Ditarget Selesai

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan kembali memantau proses pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) senilai Rp5 triliun. Tol ini ditarget sudah bisa dioperasikan pada akhir 2017 mendatang.

Presiden Tinjau Tol Becakayu, Akhir 2017 Ditarget Selesai
Sejumlah kendaraan melintas di samping pembangunan jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Kalimalang, Jakarta Timur, (1/11). Pembangunan jalan Tol Becakayu di targetkan selesai 2017. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah.

tirto.id - Setelah meninjau pada 21 Juni silam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan kembali memantau proses pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), di Pondok Kelapa Duren Sawit Jakarta Timur, Senin (7/11/2016). Pembangunan infrastruktur tol senilai Rp5 triliun ini ditarget sudah bisa dioperasikan pada Desember 2017 mendatang.

Bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala Presiden Jokowi, yang mengenakan kemeja batik hitam kecoklatan, tiba di lokasi pukul 08.55 WIB, demikian seperti dilaporkan Antara.

Saat kunjungan pertamanya pada 21 Juni 2016, Presiden menyebutkan bahwa kemajuan pembangunan tol Becakayu dinilainya sangat cepat.

"Saya kaget memang progresnya sangat-sangat cepat sekali, dikerjakan siang malam dan jadinya seperti ini," kata Presiden Jokowi.

Tol Becakayu Seksi I menelan biaya investasi Rp5 triliun, biaya konstruksi Rp4,6 triliun dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Sebagai bagian dari jaringan jalan Tol di Jabodetabek, Jalan Tol Becakayu memiliki peranan penting dalam memperlancar arus lalu lintas, distribusi barang dan jasa yang menghubungkan Provinsi DKI Jakarta dengan Kota Bekasi dan sekitarnya.

Pembiayaan tol Becakayu sendiri dilakukan melalui kredit sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kepada Waskita Karya.

Direktur Keuangan BNI Rico Budidarmo pada Jumat (30/10/2015) menjelaskan pembiayaan tol dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap konstruksi proyek jalan tol, pembiayaan diberikan dalam bentuk kredit modal kerja kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Beton Precast selaku turn key contractor masing-masing sebesar Rp735,6 miliar dan Rp1,7 triliun.

Pada tahap proyek jalan tol beroperasi, pembiayaan diberikan dalam bentuk kredit investasi sebesar Rp3,49 triliun kepada PT Kresna Kusuma Dyandra Marga selaku investor dan operator tol yang saat ini 60 persen sahamnya dikuasai PT Waskita Toll Road.

Sementara BNI dan BRI bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger (MLA). Adapun Agen Fasilitas dan Agen Penampungan juga ditangani oleh BNI. Sedangkan BRI bertindak sebagai Agen Jaminan, demikian seperti dilaporkan Antara.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH