tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyumbangkan bantuan senilai Rp,13 miliar kepada korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat. Presiden jua memerintahkan kepada kementerian terkait untuk segera menangani dampak dari banjir.
“Kita bergotong royong untuk membantu korban. Relokasi segera dilakukan, tapi yang penting kondisi alam harus diperbaiki agar bencana tidak terulang. Kita harus bersama-sama menjaga kondisi lingkungan kita,” kata Teten Masduki seperti dikutip dati Setkab.go.id, Kamis (22/9/2016).
Kepala Staf Kepresidenan yang berasal dari Garut itu juga menegaskan, perlunya segera dilakukan assessment terhadap kerusakan dan kerugian rumah tinggal, rumah sakit, dan infrastruktur lain, agar warga tidak terlalu lama di pengungsian.
“Warga di kawasan rawan bencana harus direlokasi secepatnya agar tidak menjadi korban bencana serupa,” kata Teten.
Dalam kunjungan ke Garut itu, Kepala Staf Kepresidenan juga memberikan arahan kepada Satgas Penanggulangan Bencana dalam apel di halaman Kantor Kodim 0611 Garut, Kamis (22/9) pagi.
Sebelumnya Presiden Jokowi telah menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap korban meninggal akibat bencana alam di Garut dan Sumedang.Presiden juga sudah mendapatkan laporan rinci tentang jumlah korban meninggal, termasuk lokasi musibah longsor. Selain Presiden Jokowi telah menugaskan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek untuk menangani korban bencana tersebut, demikian Staf Khusus Presiden Johan Budi menyampaikan.
“Seketika juga tadi Presiden memerintahkan kepada Mensos dan Menkes untuk mengatasi secepat mungkin apa yang perlu diambil langkah-langkah dalam mengatasi bencana longsor di Garut. Baik terhadap korban maupun fasilitas umum yang mengakibatkan terjadinya longsor,” kata Johan Budi, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9) kemarin.
Terkait fasilitas umum yang rusak dilanda banjir, Presiden menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono untuk segera menindaklanjuti dan berkoordinasi.
“Itu tadi perbaikan infrastruktur yang longsor, rusak akibat longsor. Tentu juga penanganan terhadap warga yang kehilangan rumah dan yang di dalam kejadian longsor,” kata Johan Budi seraya menambahkan, Presiden juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dalam menghadapi perubahan iklim yang berpotensi mengakibatkan bencana mulai dari banjir hingga tanah longsor.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH