Menuju konten utama

Presiden Minta Menkopolhukam Rampungkan UU Anti-Terorisme

Menurut Jokowi, upaya pencegahan terorisme Indonesia kerap gagal lantaran Indonesia belum memiliki undang-undang khusus tentang terorisme.

Presiden Minta Menkopolhukam Rampungkan UU Anti-Terorisme
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan), Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan (kedua kanan), Wakapolri Komjen Pol Syafruddin (kiri) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan (kedua kiri) meninjau lokasi ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan telah memerintahkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Wiranto, untuk mempercepat penyelesaian Undang-Undang Anti-Terorisme di Indonesia.

Hal itu ia ungkapkan usai meninjau lokasi serangan bom bunuh diri di halte Transjakarta Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

"Karena ini masalah yang mendesak, sehingga tadi saya memerintahkan Menkopolhukam segera menyelesaikan undang-undang anti-terorisme," ungkap Jokowi, Kamis (25/5/2019).

Menurutnya, upaya pencegahan terorisme Indonesia kerap gagal lantaran Indonesia belum memiliki undang-undang khusus tentang terorisme.

"Terorisme ini sudah menjadi masalah di berbagai belahan dunia. Dan kalau kita lihat negara-negara yang lain memiliki undang-undang, regulasi yang memudahkan aparat untuk menyelesaikan sebelumnya," jelas Jokowi.

Ia juga mengatakan bahwa undang-undang tersebut akan memudahkan aparat dalam melakukan pencegahan terorisme.

"Oleh sebab itu negara kita, kita ingin menyelesaikan Undang-Undang Anti-Terorisme sehingga memudahkan aparat penegak hukum agar memiliki landasan yang kuat dalam bertindak dan lebih mampu melakukan upaya pencegahan sebelum terjadi," kata Jokowi menjelaskan.

Presiden Joko Widodo datang ke lokasi ledakan bom bunuh diri di halte Transjakarta Kampung Melayu bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Iring-iringan mobil presiden dan wakil presiden sampai di lokasi pukul 21.00 WIB.

Tak lama setelah turun dari mobil, Jokowi dan Jusuf Kalla langsung bertemu dengan Kepala BIN Budi Gunawan yang telah lebih dulu berada di lokasi. Mereka berbincang sekitar sepuluh menit di lokasi ledakan bom.

Selain Budi Gunawan, hadir pula sejumlah pejabat seperti Kepala Staf Kantor PresidenTeten Masduki, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal M Iriawan, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Jaswan.

Sebelum meninjau lokasi pengeboman, Presiden dan Wakil Presiden beserta istri mengunjungi Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk membesuk dan melihat secara langsung kondisi korban bom Kampung Melayu.

Seperti diketahui, pada Rabu (24/5/2017) malam, terjadi serangan bom bunuh diri samping Halte Busway Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ledakan terjadi dua kali di lokasi yang saling berdekatan dengan selisih waktu sekitar 10 menit, yaitu pada pukul 21.00 WIB dan pukul 21.10 WIB.

Peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang meninggal (dua orang diduga sebagai pelaku dan tiga anggota Polri) dan 11 orang termasuk anggota Polisi dan warga sipil mengalami luka-luka.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari