Menuju konten utama

Presiden Jokowi Sindir Kinerja Pertamina yang Tidak Progresif

Jokowi sudah memerintahkan Menteri ESDM untuk memangkas berbagai regulasi yang menghambat investasi.

Presiden Jokowi Sindir Kinerja Pertamina yang Tidak Progresif
Presiden Jokowi hadir di peresmian debut ekspor Mitsubishi Xpander. FOTO/Rilis Media Mitshubisi Motors

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyindir kinerja PT Pertamina yang tidak progresif dalam melakukan eksplorasi minyak dan gas (migas) berskala besar.

"Yang sering buat saya geleng-geleng kepala di industri migas ini sebagai contoh Pertamina. Informasi yang saya terima, sejak 70 tahunan enggak pernah melakukan eksplorasi dalam jumlah besar, yang ada kecil-kecil. Ini ada apa?" ujar Jokowi dalam acara Konvensi dan Pameran IPA ke-42 di Jakarta Convention Center pada Rabu (2/5/2018).

Padahal, kata Jokowi, dirinya sudah memerintahkan Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk memangkas berbagai regulasi yang menghambat progres dan minat masuknya investasi sehingga Pertamina dapat menjalankan eksplorasi.

Terlebih lagi, lanjut dia, beberapa tahun terakhir sumber kilang migas di darat (onshore) sudah mulai terbatas dan beralih ke laut (offshore). Menurut dia, proyek kilang offshore membutuhkan dana investasi lebih besar dibandingkan proyek onshore karena menggunakan teknologi yang lebih canggih.

"Oleh sebab itu, saya perintahkan setahun lalu untuk Jonan (Menteri ESDM) memangkas sebanyaknya regulasi aturan yang berbelit. Sudah dipangkas 186 yang membuat ruwet dan bertele-tele investasinya. Tapi, yang hulu ada 14 regulasi yang dipangkas, yang kita harapkan ini bisa lebih memudahkan. Sehingga, investasi lebih banyak masuk ke Indonesia," terangnya.

Selain memangkas regulasi, pemerintah juga telah mengubah skema bisnis migas dari cost recovery menjadi gross split. Dengan harapan, kata Jokowi, biaya operasinya lebih efisien.

Namun, Jokowi meminta Menteri ESDM tidak berhenti sampai di situ dan terus berusaha mengevalusi sistem yang berjalan, termasuk menyisir hambatan yang lainnya.

Pesan Jokowi Kepada Pelaku Usaha Migas

Di hadapan para pelaku usaha migas, Jokowi pun berpesan dengan tegas agar mereka berkomunikasi dengan Menteri ESDM dan jajaran terkaitnya kendala yang dihadapi dalam berinvestasi.

"Saya ingin bicarakan di forum ini apa regulasi yang masih berbelit-belit (bagi pelaku usaha) sampaikan ke Menteri ESDM. Kalau enggak bisa, sampaikan langsung saja ke saya baik regulasi atau terkait gross split, apa yang harus dibenahi," tegasnya.

Jokowi menegaskan, meski industri migas belum cukup efisien dalam menggairahkan investasi, namun industri migas masih menduduki posisi sebagai industri kalangan elit, kerena mampu menghasilkan ratusan triliun.

"Ini industri yang paling terkenal dan paling elit yang pengusaha-pengusahanya menggeser (menghasilkan) tidak hanya puluhan, tapi ratusan triliun tiap tahun. Ini industri yang diduduki nama-nama besar dengan tokoh-tokohnya bikin gemetar politisi. Enggak tahu kenapa mereka gemetar. Tapi, untuk saya biasa-biasa saja," ungkap Jokowi menyindir.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto