tirto.id - Masyarakat Indonesia tidak boleh terjebak dalam pola yang saling menghujat, melakukan fitnah serta menyebarkan berita tidak benar, khusunya melalui media sosial.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam sambutannya saat meresmikan SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Sabtu (3/6/2017).
Jokowi juga meminta masyarakat untuk lebih produktif agar bisa memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.
"Saling menyalahkan, memfitnah, membuat berita-berita hoax di media sosial. Ini ada hal-hal yang tidak produktif, hal-hal yang tak memiliki kontribusi pada negara ini," kata Jokowi, dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, Indonesia yang akan mendapat bonus demografi pada 2030 ke depan harus menyalurkan energi bangsa kepada optimisme dan energi yang positif, bukan saling memecah belah persatuan.
Selain itu, Jokowi juga meminta para pengajar agar membina para siswa-siswi Indonesia menjadi generasi yang produktif, bukan hanya mengenai akademi, tetapi juga sikap dan karakter kebangsaan.
"Betul-betul siapkan mereka dari awal untuk dunia nyata, dunia kompetisi, persaingan. Siapkan mereka untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi di universitas terkemuka di seluruh tanah air. Siapkan mereka dari awal agar memiliki cita-cita untuk membangun negeri ini saat mereka dewasa," kata Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia harus memperbaiki sumber daya manusia (SDM) untuk mengejar ketertinggalan, mengingat dunia internasional telah membangun teknologi di bidang ruang angkasa, transportasi cepat, dan perkapalan hingga keuangan elektronik.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto