Menuju konten utama

Presiden Jokowi Kirim Utusan ke FIFA

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan mengirimkan utusan untuk bertemu dengan pihak konfederasi sepakbola dunia atau FIFA.

Presiden Jokowi Kirim Utusan ke FIFA
Kantor FIFA di Zurich, Swiss. FOTO/SHUTTERSTOCK

tirto.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan mengirimkan utusan untuk bertemu dengan pihak konfederasi sepakbola dunia atau FIFA. Hal ini dilakukan Presiden Jokowi berkaitan dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan sanksi FIFA kepada persepakbolaan Indonesia, sekaligus untuk menemui Presiden FIFA yang baru saja terpilih yakni Gianni Infantino.

Setelah utusan Indonesia bertemu dan berdiskusi dengan FIFA, kata Presiden Jokowi, baru bisa diambil keputusan terkait status PSSI yang sejak April 2015 lalu telah dibekukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Imam Nahrawi.

"Saya kira kita akan mengirim utusan untuk membicarakan masalah PSSI," ujar Presiden Jokowi di Jakarta, Senin (29/2/2016).

"Kemudian mengenai pencabutan pembekuan PSSI tentu saja segera akan dilakukan setelah ada kesepakatan dan bertemu dengan FIFA mengenai agenda reformasi di PSSI," lanjut orang nomor satu di Indonesia asal Solo ini.

Presiden Jokowi pada akhirnya memang turun langsung untuk menjembatani penyelesaian polemik yang selama ini terjadi antara PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dalam pertemuan tersebut, presiden menghadirkan Agum Gumelar selaku Ketua Komite Ad-Hoc PSSI dengan Menpora Imam Nahrawi.

Seperti diketahui, konflik antara PSSI dengan Kemenpora semakin berlarut-larut, setidaknya dalam setahun terakhir ini. Puncaknya adalah ketika Menpora melayangkan Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti pada April 2015 lalu.

Hal ini membuat FIFA menjatuhkan sanksi berupa skorsing tanpa batas waktu kepada persepakbolaan Indonesia. FIFA menganggap pemerintah telah melakukan intervensi terhadap PSSI selaku otoritas sepakbola Indonesia yang oleh FIFA dinilai seharusnya independen.

Selama menjalani sanksi skorsing, Indonesia tidak boleh turut ambil bagian di semua agenda sepakbola yang resmi dinaungi oleh FIFA, termasuk dilarangnya Timnas Indonesia ikut serta di berbagai event resmi FIFA. Selain itu, kompetisi Indonesia Super League (ISL) juga dihentikan.

Baca juga artikel terkait AGUM GUMELAR atau tulisan lainnya

Reporter: Iswara N Raditya