tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen untuk menyelesaikan kesenjangan harga-harga di Indonesia melalui peningkatan kualitas keterhubungan antar daerah. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi ketika meresmikan Pelabuhan Wasior di Teluk Wondama, Papua Barat, pada Selasa, (5/4/2016).
"Tapi, keberadaan pelabuhan di beberapa lokasi tidak serta merta menurunkan harga barang-barang, karena untuk pengangkutan barang masih memerlukan konektivitas dengan moda transportasi lainnya yang tergantung dengan sarana infrastruktur yang dimiliki," ujarnya.
Hal ini, menurut presiden, terlihat dari kondisi di Merauke, dimana daerah ini sudah memiliki pelabuhan namun masih mengandalkan jalur darat untuk mengirimkan barang atau logistik ke wilayah Pegunungan Tengah yang memakan biaya sangat tinggi.
"Harga bensin hingga Rp60 ribu, semen Rp800 ribu karena jalan darat tidak ada. Tahun ini jalan darat bisa tembus," ucap Presiden. Terkait dengan jalur darat, presiden mengemukakan bahwa pemerintah juga tengah membangun jalan darat antara Manokwari-Windesi-Wasior dan hanya menyisakan 30 km yang belum terselesaikan.
"Tahun depan semoga sudah tembus. Ini janji Menteri PUPR, bukan janji saya," ujar Presiden.
Sedangkan tugas Presiden, kata dia, hanya mengecek dan mengawasi jalannya proyek yang dilaksanakan. "Berarti saya harus ke sini lagi," kata Presiden yang disambut tepuk tangan warga dengan sangat meriah.
Presiden menargetkan bahwa konektivitas antar kota-kabupaten dan juga lintas moda transportasi akan menjadikan dapat menyamakan harga barang-barang di semua tempat.
"Kalau semua sambung, barang-barang akan sama harganya di semua tempat," ujar Presiden.
Presiden Jokowi sempat terlibat dialog dengan warga-warga Wasior yang hadir saat acara peresmian pelabuhan.
Ia bertanya tentang harga semen di Teluk Wondama, "Berapa harga semen?" "Delapanpuluh ribu," jawab warga serempak. "Berapa harga bensin?" tanya Presiden. "Duabelas ribu," jawab warga. "Kok mahal ya? Kalau ke daerah saya akan cek bila ada kekeliruan," ucap Presiden.
Saat akan meresmikan Pelabuhan Wasior, warga yang hadir di acara tersebut berteriak, "Lampu...lampu..lampu".
Presiden balik bertanya kepada warga, "Lampu? Listrik maksudnya. Hampir semua provinsi mengalami masalah krisis listrik," ujar mantan Wali Kota Solo ini.
Krisis listrik ini, ucap Presiden, terjadi karena adanya keterlambatan membangun pembangkit listrik.
"Hampir di semua provinsi ada yang sehari byar-pet 8 kali, 4 kali, 3 kali. Nanti saya bicarakan dengan Bapak Bupati," ucap Presiden.
Presiden menjelaskan bawah pengecekan kondisi yang terjadi di masyarakat merupakan bagian dari tugasnya.
"Harus diselesaikan kalau ada masalah. Kalau ada salah harus diluruskan. Itulah perlunya turun ke bawah atau lapangan," ujar Presiden. (ANT)