tirto.id - Panama, debutan di Piala Dunia, akan menghadapi Tunisia dalam partai terakhir penyisihan Grup G di Stadion Mordovia Arena, Jumat (29/6/2018) pukul 01.00 WIB dini hari. Kendati dipastikan tersingkir, kedua tim ini diprediksi tampil maksimal untuk membawa pulang kemenangan bagi negara mereka.
Skuat asuhan Hernan Gomez sendiri dipastikan tersingkir dari Rusia 2018 usai dibantai Inggris 1-6 (24/6). Meskipun kalah telak, Los Canaleros berhasil menciptakan gol pertama mereka di ajang Piala Dunia lewat kaki Felipe Baloy. Gol perdana itu cukup menyenangkan Panama kendati kalah telak.
Gelandang timnas Panama, Anibal Godoy mengaku bahwa timnya memang tidak berharap banyak di debut Piala Dunia. Pemain berusia 28 tahun tersebut menyatakan bahwa partisipasi mereka di Rusia 2018 ditujukan untuk "masa depan Panama".
"Hari demi hari Anda belajar sesuatu yang baru, dan kami bicara tentang perjalanan kami sebelum tiba di Rusia. Tim ini adalah kelompok istimewa yang telah memperlihatkan persatuan. Sepakbola memang tentang hasil [pertandingan], tapi secara taktis kami telah membawa sensasi baik untuk masa depan Panama," ungkap gelandang San Jose
Earthquakes itu dikutip laman resmi FIFA.
Pelatih Los Canaleros, Hernan Gomez, mengaku bahwa skuatnya merasa tenang jelang laga kontra Tunisia. Kendati mengakui keunggulan Tunisia, Gomez berharap timnya dapat "membawa pulang sesuatu" ke Panama.
"Kami merasa tenang dan berharap mendapat hasil positif untuk Panama. Tunisia memang tidak sekuat atau tidak bisa dikalahkan seperti tim Eropa [Belgia dan Inggris] di grup, tapi kami tetap bukan favorit di laga ini. Kendati demikian, tujuan kami adalah membawa sesuatu ke Panama," terang pelatih berkebangsaan Kolombia itu.
Panama dan Tunisia belum mendapatkan satu poin pun di Rusia 2018. Untuk Panama, laga ini menjadi ajang pencarian poin atau kemenangan pertama di ajang Piala Dunia. Sedangkan Tunisia sendiri juga haus kemenangan jelang laga malam nanti. Pasalnya, Tunisia terakhir kali meraih kemenangan di ajang Piala Dunia pada tahun 1978.
"Para pemain telah melakukan apa pun di Piala Dunia ini. Saya berterima kasih pada mereka, sebab mereka tidak bisa melakukan yang lebih lagi. Tujuan kami [sebenarnya] lebih dari yang telah kami lakukan, tapi kami semestinya memenangkan laga terakhir ini khususnya karena Tunisia tidak pernah memenangkan pertandingan Piala Dunia selama 40 tahun. Kami akan memberikan kesempatan pada beberapa pemain yang belum diturunkan sejauh ini untuk ambil bagian pada laga terakhir," ujar pelatih Tunisia, Nabil Maaloul.
Timnas Tunisia sendiri telah menjalani 14 pertandingan tanpa kemenangan di ajang Piala Dunia. Sepanjang sejarahnya, tim berjuluk Elang Kartago ini terakhir menang atas Meksiko di Argentina 1978. Kemenangan itu juga menjadi satu-satunya kemenangan Tunisia di ajang Piala Dunia.
Jelang laga kontra Panama, skuat asuhan Nabil Maaloul dalam kondisi tak menguntungkan usai cederanya dua kiper utama. Mouez Hassen cedera lebih dulu setelah bermain 15 menit melawan Inggris (19/6). Sedangkan kiper kedua, Farouk Ben Mustapha menderita cedera ketika sesi latihan pada hari Selasa (26/6).
Kendati sama-sama tersingkir, laga Panama vs Tunisia tetap menarik disimak. Selain motivasi untuk mencetak sejarah, kedua tim ini sama-sama mengincar kemenangan sebelum pulang dari Rusia 2018.
Skor imbang cukup adil untuk kedua tim.
Editor: Ikhsan Abdul Hakim