tirto.id - Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengaku akan melanjutkan program gubernur DKI Jakarta sebelumya, mulai dari Sutiyoso hingga Anies Baswedan. Sebab, ia menilai pembangunan daerah tak bisa dilakukan melalui program yang terus berganti.
Hal ini disampaikan usai Pramono Anung bersama Rano Karno mendaftarkan diri sebagai calon gubernur-calon wakil gubernur Jakarta di kantor KPU DKI Jakarta.
"Kami berdua, kalau diberikan kesempatan, apa yang menjadi legasi, mulai dari Pak Sutiyoso, Bang Foke, kemudian Pak Ahok, Pak Djarot, Pak Anies, semuanya akan kami lanjutkan dan kami akan lakukan perbaikan. Karena enggak bisa pembangunan itu dilakukan sepotong-potong," kata Pramono di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).
Selain itu, ia juga mengaku akan menjadikan Jakarta sebagai pusat kota ekonomi. Mengingat, Jakarta akan kehilangan status sebagai ibu kota negara.
Pramono menilai kewajiban untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat kota ekonomi harus dijalani oleh paslon manapun yang menjadi gubernur-wagub Jakarta periode 2024-2029 nantinya.
Selain itu, Pramono turut mengaku telah mengetahui persoalan transportasi di Jakarta. Misalnya, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta. Ia juga familiar dengan persoalan kemacetan Jakarta karena kerap dibahas dalam rapat Kabinet Indonesia Maju.
"Saya selama dua periode sebagai Sekretaris Kabinet, seluruh sidang-sidang Kabinet, saya memahami. Sehingga persoalan-persoalan pembahasan tentag LRT, MRT, kemacetan di Jakarta, persoalan-persoalan yang ada di Jakarta," tuturnya.
"Itu yang dibahas di kabinet, saya memahami dan saya mengerti dan membuat risalah rapat. Kemudian meneruskan kepada semua menteri untuk dilakukan perbaikan," lanjut Pramono.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto