tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memastikan bahwa partainya akan berkoalisi dengan Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal ini diungkapkan setelah berbincang tertutup selama dua jam dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami membahas secara rinci langkah ke depan, kami sepakat melaksanakan kerja sama politik yang tentunya akan terwujud dalam koalisi," kata Prabowo di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).
Prabowo juga mengatakan bahwa Gerindra akan "mengajak partai lain dalam koalisi yang kuat."
Dengan demikian, maka rencana koalisi antara Demokrat dan Gerindra merupakan koalisi pertama antara kedua partai di Pilpres. Saat SBY dan Demokrat memenangkan Pemilu 2004, Gerindra belum berdiri.
Pada Pilpres 2009, keduanya berseberangan. Gerindra maju bersama PDIP mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo, sementara Demokrat mengusung SBY-Boediono. Sedangkan pada Pilpres 2014, Demokrat memilih jadi partai netral, tak mendukung Prabowo atau Jokowi.
Selain menyepakati bakal berkoalisi, Prabowo juga memastikan bahwa SBY sama sekali tidak menuntut timbal balik berupa calon wakil presiden. Beberapa waktu yang lalu tersiar kabar bahwa Demokrat mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono, anak SBY, sebagai calon wakil presiden.
"Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada saya seandainya saya nanti akan menjadi calon presiden dari koalisi ini," tambah mantan Danjen Kopassus ini.
Prabowo mengatakan, dalam 10 hari ke depan mereka akan melakukan serangkaian pertemuan yang lebih intensif.
Penulis: Rio Apinino
Editor: Alexander Haryanto