tirto.id - DWP PPP Jatim mengeluarkan instruksi dan maklumat terkait pencegahan pandemi COVID-19 di Jawa Timur kepada DPC salah satunya menjadikan Kantor DPC PPP Kabupaten/Kota se-Jawa Timur sebagai Posko Krisis dan Pusat Informasi Pelayanan Data Bagi Rakyat.
"Kantor DPC PPP Kabupaten/Kota se-Jawa Timur juga diinstruksikan untuk selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan Badan/Instansi Pemda/Pemkot di masing-masing daerah," kata Ketua DPW PPP Jawa Timur, Drs. H. M. Musyaffa' Noer, M.Si. MM., melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Rabu (25/3/2020).
Musyaffa' Noer mengatakan mencegah kerusakan lebih utama daripada mendatangkan kemashlahatan dalam memutus mata rantai dan penyebaran Pandemi COVID-19.
Untuk itu, DPC PPP melalui Fraksi DPRD Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur diminta untuk segera berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan Institusi Pemda/Pemkot terkait pencegahan/pengawasan pandemi COVID-19 di masing-masing daerah agar dapat dilaksanakan dengan baik demi menekan penyebaran COVID-19 pada rakyat.
DPC PPP juga diharapkan dapat membantu rakyat dengan melakukan gerakan semampunya yang bisa dilakukan sebagai wujud solidaritas kemanusiaan dengan selalu mengikuti petunjuk medis (Protocol WHO, Kemenkes RI, dan BNPB) untuk memutus mata rantai penyebaran Pandemi COVID-19 yang mewabah di Jawa Timur.
PPP Jatim menginstruksikan DPC PPP memberikan pemahaman kepada rakyat melalui media apa pun, agar rakyat lebih memilih tetap tinggal di rumah (Physical Distancing), menghindari kerumunan masa dan tempat-tempat keramaian, serta selalu menjaga kesehatan dengan cuci tangan sebelum dan dan sesudah beraktivitas.
Terakhir, DPC PPP diminta untuk melaksanakan gerakan "Qiyamul Lail" (Shalat Tahujjud dan Shalat Hajat) bagi seluruh pengurus struktural PPP di rumah masing-masing di semua tingkatan kepengurusan untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT.
"Dengan bermunajat dan berdoa agar kita semua dijauhkan dari segala macam mushibah, dan selalu diberikan pertolongan, kesehatan, kebaikan dan keberkahan oleh Allah SWT dalam kehidupan barmasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tutup Musyaffa' Noer.
Berdasarkan data dari situs web Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-1, jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Jawa Timur sebanyak 51 kasus dan 1 meninggal serta 1 sembuh, per 25 Maret 2020 pukul 15.30 WIB.
Sementara jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 790 orang yang tersebar di 24 provinsi dengan 58 orang meninggal dunia dan 31 sembuh.
"Ada penambahan kasus baru terkonfirmasi positif sebanyak 105 kasus, sehingga total saat ini 790 kasus positif," kata Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH