Menuju konten utama

PPIH Dorong Jemaah Haji Indonesia Gunakan Layanan Pengaduan

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mendorong jemaah haji Indonesia untuk menggunakan layanan pengaduan tentang layanan penyelenggaraan ibadah haji baik melalui “call center” maupun “whatsapp/sms center”. Ketua PPIH Ahmad Dumyati Basori menyatakan layanan tersebut adalah bagian dari mata rantai upaya kita untuk mendekatkan jemaah kepada para petugas dan untuk mengumpulkan pengaduan.

PPIH Dorong Jemaah Haji Indonesia Gunakan Layanan Pengaduan
Sejumlah calon jamaah haji mengikuti kegiatan pendalaman manasik haji di alun-alun kota Kudus, Jawa Tengah, Rabu (10/8). Kegiatan yang di ikuti 898 calon jamaah haji yang akan berangkat pada 25 Agustus 2016 tersebut untuk melatih fisik dan mental serta memberi pemahaman kepada calon haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar sesuai dengan syariat Islam dalam rangka mendapatkan haji mabrur. ANTARA FOTO/Yusuf Nugoho.

tirto.id - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mendorong jemaah haji Indonesia untuk menggunakan layanan pengaduan tentang layanan penyelenggaraan ibadah haji baik melalui “call center” maupun “whatsapp/sms center”. Ketua PPIH Ahmad Dumyati Basori menyatakan layanan tersebut adalah bagian dari mata rantai upaya kita untuk mendekatkan jemaah kepada para petugas dan untuk mengumpulkan pengaduan.

Dumyati mengatakan para jemaah bisa mengadu dalam waktu 24 jam melalui call center pada nomor 9200 1 3210 dan Whatsapp/SMS Center pada nomor 0503 5000 17. Selain itu Dumyati juga berencana menggalakkan sosialisasi keberadaan layanan saluran pengaduan masalah haji ini, baik melalui banner, leaflet, dan lainnya.

"Harapan kita akan jauh lebih banyak (pengaduan atau masukan) setelah kita siapkan call center. Kita telah siapkan tenaga untuk mendata. Tapi kenyataannya masih sedikit pengaduan yang masuk. Apakah karena tidak ada persoalan yang dihadapi jemaah atau karena jemaah tidak memahami nomor ini," katanya.

Sosialisasi juga akan dilakukan secara langsung kepada masing-masing ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu agar secara berkesinambungan ikut mensosialisasikan kepada jemaah. "Sehingga ketika (anggota) jemaah menghadapi persoalan, mereka bisa segera mengadukannya melalui media yang kita miliki," katanya.

Dumyati memastikan bahwa setiap aduan yang masuk akan segera ditindaklanjuti oleh tim media center yang telah ditunjuk di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah. Jika ada aduan yang tidak bisa diselesaikan, tim media center akan mengirimnya kepada Ketua PPIH untuk diteruskan kepada masing-masing penanggung jawab yang relevan dengan masalah dalam aduan.

Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, memasuki hari ke-20 pemberangkatan jemaah haji dari Tanah Air ke Tanah Suci, 83.011 calon haji Indonesia telah memadati Kota Mekah. Kepala Seksi Data dan Siskohat Eko Dwi Irianto, mengatakan data ini adalah laporan kedatangan jemaah haji Indonesia sampai dengan Sabtu (27/8/2016) pukul 17.00 waktu Arab Saudi.

"Sampai Sabtu sore, dari Madinah total 150 kloter, sedang dari Jeddah 53 kloter. Sehingga, jumlah anggota jemaah haji Indonesia yang sudah berada di kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah 203 kloter," kata Eko.

Jumlah itu terdiri atas 61.186 calon haji gelombang pertama yang datang dari Madinah setelah menjalankan ibadah Arbain atau shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi dan 21.825 anggota jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang kedua dari Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah lalu ke Mekah.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI

tirto.id - Hard news
Sumber: Antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan