tirto.id - Portugal resmi gagal lolos ke 8 besar EURO 2021 usai dikalahkan oleh Belgia 1-0 pada Senin (28/6/2021). Dengan demikian, akan ada juara baru di Piala Eropa tahun ini. Siapa yang berhak menjadi pemenang? Dua kandidat kuat, Italia akan dan Belgia, akan saling sikat di semifinal.
Total 24 tembakan yang dilepaskan Portugal dalam laga kontra Belgia di Stadion La Cartuja, Sevilla. Namun, tidak ada satu saja yang berbuah gol. Penyerang veteran Cristiano Ronaldo yang memimpin top skor EURO 2021 dengan 5 gol, tak mampu membobol gawang Thibaut Courtois.
"Saya tidak menjalani kerja terlalu banyak dalam 3 laga awal (di penyisihan grup), tapi saya paham yang demikian tidak akan terjadi dalam laga kontra Portugal. Rekan setim saya bertahan dengan baik. Italia akan menjadi lawan sulit, tapi kami sudah membuktikan siap bertarung," kata Courtois dikutip UEFA.
Sang kiper asal Real Madrid melakukan 4 penyelamatan sepanjang laga. Namun, barisan belakang Belgia yang melakukan 5 blok tidak kalah istimewa. Sementara, satu-satunya percobaan The Red Devils yang on target dalam 90 menit, oleh Thorgan Hazard (42') berbuah gol.
Bagi Portugal, kekalahan ini adalah yang kedua sepanjang turnamen. Sebelumnya, di fase penyisihan grup, Selecao dibungkam Jerman 2-4. Pertahanan tampak menjadi masalah besar bagi pasukan Fernando Santos. Dari 4 laga di EURO 2021, tim ini hanya clean sheet di laga pembuka kala menggulung Hungaria 3-0.
Setelah itu, kebobolan 7 kali dari 3 laga melawan tim sekelas Jerman, Perancis, dan Belgia, ditambah hanya bisa mencetak 4 gol, jadi catatan besar untuk Portugal. Tidak ada gelar Piala Eropa kedua sepanjang sejarah, setidaknya hingga EURO 2024 di Jerman.
Khusus bagi Cristiano Ronaldo, penampilan kontra Belgia bisa menjadi laga terakhirnya di putaran final EURO. Sang penyerang kini sudah berusia 36 tahun. Untuk bisa tetap kompetitif 3 tahun lagi, dalam umur 39 tahun, bakal jadi tantangan tersendiri bagi bomber Juventus.
"Beberapa pemain yang menangis di kabin.Mereka memberikan segalanya.Belgia memiliki 6 tembakan dan mencetak gol.Kami memiliki 29 (tepatnya 24 peluang) dan membentur tiang 2 kali.Tidak ada keadilan atau ketidakadilan;kami kebobolan sekali dan kami tidak bisa mencetak gol," terang pelatih Portugal, Fernando Santos.
Gugurnya Portugal di 16 besar bermakna akan ada juara baru di Piala Eropa tahun ini. Faktanya, sepanjang sejarah EURO, baru sekali ada juara bertahan yang bisa kembali jadi pemenang di edisi berikutnya. Yang bisa melakukan itu hanyalah Spanyol, sang juara EURO 2008, yang lantas menaklukkan Italia di final EURO 2012.
Lantas, siapa yang bisa menjadi pemenang Piala Eropa tahun ini? Hingga Senin (28/6/2021), sudah ada 4 tim yang lolos ke fase perempat final. Mereka adalah Italia, Belgia, Ceko, dan Denmark.
Italia yang sepanjang sejarah baru sekali juara EURO pada 1968, malah sudah harus saling sikat dengan Belgia, finalis EURO 1980. Hanya salah satu dari mereka yang berhak melaju ke semifinal EURO 2021.
Begitu pula dengan Denmark sang pemenang EURO 1992. Lawan mereka di 8 besar adalah Ceko, yang pernah jadi kampiun EURO 1976 dengan nama Cekoslovakia. Hanya satu dari tim kejutan ini yang bakal bertahan hingga babak 4 besar.
Pemenang Italia vs Belgia akan berhadapan dengan salah satu dari 4 tim, entah itu Perancis, Swiss, Kroasia, atau Spanyol. Jika hanya melihat performa di fase grup, Perancis dan Spanyol tampak yang paling berpeluang. Keduanya sama-sama belum terkalahkan.
Namun, Swiss dan Kroasia tetaplah potensial. Swiss mengoleksi 4 angka di Grup A. Sementara itu, Kroasia tengah menemukan momentum kebangkitan dengan menekuk Skotlandia 3-1 di laga terakhir fase Grup D.
Jika tim-tim elite saja yang lolos, maka semifinal EURO 2021 bisa saja diisi oleh Italia vs Perancis. Kemungkinan lain adalah Italia vs Spanyol, Belgia vs Perancis, atau Belgia vs Spanyol. 4 kemungkinan tersebut bakal menyuguhkan laga sengit.
Sementara itu, pemenang Denmark vs Ceko akan berhadapan dengan salah satu dari Swedia, Ukraina, Inggris, atau Jerman. Jika acuannya babak penyisihan, Swedia memimpin karena punya koleksi 7 angka (2 menang dan 1 seri). Namun, siapa pun pemenang Inggris kontra Jerman bakal punya mental yang tangguh.
Blok kedua dalam bagan EURO 2021 diisi oleh tim yang lebih merata. Oleh karenanya, menebak siapa yang lolos ke semifinal akan lebih sulit. Mungkin saja terjadi duel Swedia vs Ceko, Inggris vs Ceko, Jerman vs Ceko, atau malah Swedia vs Denmark, Inggris vs Denmark, hingga Jerman vs Denmark.
Daftar Juara EURO dari Masa ke Masa
Berikut daftar juara EURO sejak 1960 hingga 2016
Tahun | Juara |
1960 | Uni Soviet |
1964 | Spanyol |
1968 | Italia |
1972 | Jerman Barat |
1976 | Cekoslovakia |
1980 | Jerman Barat |
1984 | Perancis |
1988 | Belanda |
1992 | Denmark |
1996 | Jerman |
2000 | Perancis |
2004 | Yunani |
2008 | Spanyol |
2012 | Spanyol |
2016 | Portugal |
Distribusi Juara EURO dari Masa ke Masa
Jerman dan Spanyol adalah tim dengan gelar juara EURO terbanyak (3 kali). Dengan lolos ke 16 besar EURO 2021, Die Mannschaft dan La Roja berpeluang menambah trofi.
Sementara itu, Italia (1 gelar), Perancis (2 gelar), Ceko (1 gelar), dan Denmark (1 gelar) juga masih menjaga asa jadi kampiun.
Tim | Juara | Runner-up | Tahun Juara |
Jerman | 3 | 3 | 1972, 1980, 1996 |
Spanyol | 3 | 1 | 1964, 2008, 2012 |
Perancis | 2 | 1 | 1984, 2000 |
Uni Sovyet | 1 | 3 | 1960 |
Italia | 1 | 2 | 1968 |
Ceko (Cekoslovakia) | 1 | 1 | 1976 |
Portugal | 1 | 1 | 2016 |
Belanda | 1 | 0 | 1988 |
Denmark | 1 | 0 | 1992 |
Yunani | 1 | 0 | 2004 |
Yugoslavia | 0 | 2 | – |
Belgia | 0 | 1 | – |
Editor: Iswara N Raditya