tirto.id - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tetap akan mewaspadai kemungkinan munculnya aksi teror selama perayaan malam pergantian Tahun Baru 2018, meskipun petugas telah menangkap beberapa sel terduga teroris.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal, di Jakarta, pada Selasa (26/12/2017). “Kekuatan Polri adalah masyarakat sendiri,” kata Iqbal.
Brigjen Pol Iqbal mengimbau masyarakat agar peka dan peduli pada lingkungan sekitar, termasuk memperhatikan, serta mengenali tetangga samping rumah. Iqbal juga mengingatkan peranan pengurus rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT) untuk bekerja maksimal mengenali warganya.
Kemudian optimalisasi fungsi Bhabinkamtibmas, babinsa dan aparat kelurahan bisa mengidentifikasi warga sekitar. “Sehingga tidak ada lagi warga yang berbulan-bulan sebagai pelaku teror berada di situ,” kata Iqbal menjelaskan.
Iqbal juga meminta pemuka agama, guru dan orang tua menyampaikan imbauan, serta pencerahan kepada lingkungan sekitarnya agar lebih peduli.
Saat menghadapi malam Tahun Baru, Iqbal juga mengajak masyarakat merayakan dengan kegiatan ibadah atau bersilaturahim kepada keluarga.
Iqbal memperingatkan agar masyarakat tidak merayakan secara berlebihan dengan pesta minuman keras atau balapan liar karena petugas kepolisian akan menindak tegas secara hukum.
Baca juga:Kapolri Sebut Belum Ada Ancaman Teror Jelang Natal dan Tahun Baru
Sebelum perayaan Natal 2017, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan, pihaknya belum mendeteksi ancaman teror yang mungkin terjadi saat perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Meskipun demikian, Tito menegaskan Polri tetap mewaspadai potensi teror dan melakukan pengamanan ketat.
“Sampai hari ini belum ada informasi rencana aksi serangan Natal dan tahun baru. Ini tolong digarisbawahi. Belum ada, tapi kita melakukan preventif strike yang kita anggap potensial dan dia ada kasusnya,” kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, pada Senin (18/12/2017).
Langkah pencegahan terbaru ialah penangkapan 20 terduga teroris dalam beberapa bulan belakangan. Menurut Tito, 5 di antara terduga teroris itu ditangkap di Serawak dan Semenanjung Malaysia. Salah satunya, merupakan pelaku yang terlibat kasus bom panci di Bandung beberapa tahun silam.
Meskipun demikian, Tito menegaskan ancaman aksi terorisme tetap menjadi perhatian utama Mabes Polri dalam kegiatan pengamanan pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz