Menuju konten utama

Polri Akan Usut Penyebar Informasi Hoax Kerusuhan Mako Brimob

Syafruddin menegaskan, dalam kerusuhan tersebut tidak ada aparat di Mako Brimob yang melakukan pelemparan Alquran.

Polri Akan Usut Penyebar Informasi Hoax Kerusuhan Mako Brimob
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menghadiri rapat dengar pendapat umum dengan Pansus Hak Angket KPK, Jakarta, Rabu (19/7). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Polisi Syafruddin menyatakan, pihaknya akan mengusut penyebar informasi hoax yang menyebut bahwa kericuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (10/11/2017) disebabkan karena adanya pelemparan Alquran oleh aparat.

Syafruddin menegaskan, dalam kerusuhan tersebut tidak ada aparat di Mako Brimob yang melakukan pelemparan Alquran. Hal tersebut terjadi karena kepolisian melakukan razia gawai napi yang digunakan untuk berkomunikasi. Lantaran tertangkap basah, kata Syafruddin, tahanan pun mengamuk.

“Tidak ada yang lain. Itu dicatat. Tidak ada yang lain. Itu isu. Bullshit,” kata Syafruddin, di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).

Pria kelahiran Makassar ini menambahkan, pihaknya justru menemukan sejumlah data terkait ISIS di dalam rumah tahanan Mako Brimob, yang kebanyakan berpusat pada gawai. Ia pun membantah jika ada bendera diduga ISIS yang disita dari lokasi kejadian.

Pernyataan Syafruddin tersebut dibenarkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto. Menurut Setyo, hal itu sudah diklarifikasi dan tidak ada aparat yang membuang ataupun melempar Alquran.

Setyo menuturkan, ketika salat Jumat selesai dilakukan, aparat melakukan pengecekan di rutan dan menemukan gawai. Ketika gawai diminta, kata Setyo, para tahanan mengamuk dan memprovokasi tahanan lainnya. Mereka membuat kegaduhan dan melawan petugas.

“Jadi enggak ada (pelemparan Alquran), pembakaran pun enggak ada. Pengrusakan iya, tapi kalau pembakaran enggak,” katanya.

Menurut Setyo, informasi seputar pelemparan Alquran dalam Mako Brimob tersebut merupakan informasi sesat atau hoax. Mantan Wakil Kepala Badan Intelkam Polri ini mengaku bahwa informasi tersebut sengaja dipelintir pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Setyo menambahkan, informasi yang dipelintir tersebut itu bisa merusak, menimbulkan kegaduhan, dan bahkan korban jiwa jika tidak hati-hati.

“Akan kami cari [penyebar hoax]. Nanti kami cari siapa yang mengunggah itu. Kalau berita-berita yang memprovokasi kan bahaya itu. Kami juga berharap memberikan edukasi kepada masyarakat. Jangan mudah terprovokasi,” kata dia.

Untuk informasi adanya bendera yang identik dengan organisasi ISIS, Setyo juga satu suara dengan Syafruddin. Ia mengaku, pihaknya belum mengetahui adanya temuan seperti itu. Penyelidikan lebih lanjut diserahkan kepada Detasemen Khusus 88 Anti Teror.

“Sedang diselidiki oleh teman-teman Densus, karena itu kan kewenangan teman-teman Densus ini. Walaupun ada di (Mako) Brimob, itu yang jaga Densus,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN NAPI atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Abdul Aziz