tirto.id - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo mempertanyakan klaim data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengenai jumlah dokter yang meninggal hingga menyentuh angka 100 jiwa.
Pasalnya, Rahmad mengklaim mendapatkan data yang berbeda dari Kementerian Kesehatan bahwa dokter yang meninggal dalam penanganan Covid-19 hanya 32 orang, per Selasa (8/9/2020) siang.
"Apakah data yang di rilis IDI itu semua dokter gugur adalah dalam bertugas penanganan Covid-19? Dan selanjutnya apakah saudara kita yang gugur ini, keluarga besarnya sudah dikoordinasikan dengan Kemenkes agar mendapatkan hak dan santunan?" kata Rahmad saat dikonfirmasi wartawan Tirto, Selasa (8/9/2020).
Rahmad menyarankan agar IDI dan Kementerian Kesehatan saling bekerja sama lebih ketat lagi dalam pengendalian Covid-19, salah satunya agar data yang dimiliki kedua lembaga menjadi sinkron.
Ia melanjutkan bahwa keluarga dari 32 orang dokter yang tercatat oleh Kemenkes akan diberikan santunan sebesar Rp300 juta sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/392/2020 Tahun 2020.
"Kita dorong bila data dari IDI belum masuk dalam daftar Kemenkes, tentunya bisa lebih kerjasama lagi agar mendapatkan hak sesuai ketentuan," katanya.
Per 5 September 2020, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sudah genap 105 dokter yang gugur. Sementara Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat 77 perawat yang meninggal dunia akibat COVID-19.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Bayu Septianto