tirto.id - Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop ditemukan meninggal dunia di Jakarta, Senin (13/1/2020) kemarin. Dari hasil penyidikan, polisi menyimpulkan tidak ada dugaan tindak kriminal yang menjadi penyebab kematian tersebut.
"Dalam pengecekan fisik, tidak ada indikasi tindak kriminal," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (14/1/2020).
Menurut Yusri berdasarkan kesaksian pihak keluarga, Benekditus Tambonop diketahui memiliki riwayat sakit jantung. Hal itu dikuatkan dengan temuan obat-obat penyakit jantung di kamar hotel yang sedang diinapi Benekditus.
"Pada pemeriksaan di TKP [hotel ia menginap di kawasan Kemayoran] juga ditemukan obat-obat jantung yang rutin dia minum dan juga berdasarkan pengakuan keluarga," tutur Yusri.
Keluarga Benediktus pun menolak otopsi dan memilih membawa jenazah pergi untuk dimakamkan.
Benediktus diketahui sempat dilarikan ke rumah sakit, ketika kondisinya terlihat lemah di hotel di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Kehadiran Benekditus di Jakarta guna mengikuti Rakernas PDIP di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 10-12 Januari lalu.
Jenazah Benediktus pun dimandikan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sebelum dibawa pihak keluarga.
Dilansir dari Antara, sosok Benediktus Tambonop dianggap sebagai kepala daerah dari wilayah selatan Bumi Cenderawasih yang dapat menjadi figur untuk Papua ke depan.
"Tuhan terlalu cepat memanggil beliau [Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop]," kata Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen kepada ANTARA di Jayapura, Senin (13/1/2020).
Hery meminta seluruh masyarakat Papua khususnya di Kabupaten Boven Digoel tidak terprovokasi dan membuat kesimpulan yang dapat menyebabkan keresahan.
"Mari menjaga dan menyerahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai penentu wafatnya Bupati Boven Digoel ini," kata Hery.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto