tirto.id - Polisi Malaysia mengaku terus memburu dalang di balik pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Kepala Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Ran Sri Khalid Abu Bakar, tak menampik bahwa dalang pembunuhan itu adalah warga Korea Utara. Kendati demikian, ia menolak menyebut nama tokoh kunci pembunuhan tersebut.
"Saya tidak bisa mengungkapkan lebih dari itu tapi ada beberapa orang lagi yang kami kejar, selain tiga warga Korea Utara yang kami yakini bersembunyi di kedutaan besar mereka di Kuala Lumpur," kata Khalid seperti dilaporkan The Star.
Menurut Khalid selain memburu tiga orang tersebut, polisi Malaysia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan dari Interpol kepada empat orang lain asal Korea Utara berusia antara 33 sampai 57 tahun. Keempatnya diyakini sudah berada di Pyongyang.
Klalid mengatakan polisi telah mengikuti prosedur yang sebagaimana mestinya, sesuai dengan hukum Malaysia dalam menyelidiki kasus pembunuhan itu.
"Hal-hal yang berkaitan dengan jenazah Kim Jong-nam akan ditangani oleh Kementerian Kesehatan, sedangkan fokus kami adalah menyelidiki kejahatan ini," sambung dia.
Sementara itu, pada Senin 19 Februari, New Straits Times melaporkan bahwa rekaman CCTV Bandara Internasional Kuala Lumpur merekam aksi empat agen dinas rahasia Korea Utara yang merancang pembunuhan Kim Jong-nam. Agen Korea Utara itu mengawasi aksi pembunuhan itu dari jarak sekitar 50 meter, sebuah kantin bernama Bibik Heritage.
Polisi Malaysia meyakini hal itu dan menambahkan jika keempatnya berada di kantin itu sejak pukul 7.30 pagi. Keempat orang itu terus mengamati gerak gerik Kim Jong-nam ketika serangan pembunuhan itu terjadi.
Menurut koran Malaysia itu keempat perancang pembunuhan itu sudah mempelajari pergerakan korban selama hampir satu tahun untuk mempelajari pola perjalanan korban, termasuk terbang antara Macau, Singapura dan Malaysia. Mereka sudah tahu Kim Jong-nam sedang berada di Singapura sebelum pembunuhan terjadi.
Dalam kasus itu, polisi Malaysia telah menahan seorang lelaki Korea Utara karena ada kaitannya dengan pembunuhan Jong-nam.
Dua wanita eksekutor pembunuhan adalah Siti Aisyah, WNI berusia 25 tahun, dan Doan Thi Huong, perempuan berusia 29 tahun berpaspor Vietnam.
Pembunuhan pada Senin 13 Februari 2017 pukul 8.59 itu hanya membutuhkan waktu lima detik.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH