Menuju konten utama

Polda Metro Masih Kejar Pelaku Perampokan SPBU Tangerang

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana mengatakan kepolisian tengah berusaha mengejar pelaku perampokan di Cengkareng, Jawa Barat.

Polda Metro Masih Kejar Pelaku Perampokan SPBU Tangerang
Ilustrasi perampokan. ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana mengatakan, kepolisian tengah berusaha mengejar pelaku perampokan di Cengkareng, Jawa Barat. Saat ini, polisi berusaha menangkap pelaku perampokan di lapangan.

"Anggota sudah berada di lapangan untuk melakukan penyidikan dan penindakan. Insyaallah dalam waktu dekat kita sudah bisa mengungkap," ujar Suntana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Suntana mengaku belum mendapatkan hasil resmi Puslabfor tentang senjata yang digunakan oleh pelaku penyerangan. Namun, ia memastikan Puslabfor sudah mengantongi jenis senjata. Suntana pun belum melihat adanya indikasi hubungan aksi Cengkareng dengan kegiatan teroris.

"Sampai sekarang saya belum mengarah ke sana," kata Suntana.

Suntana mengaku ada sejumlah kelompok di wilayah Jabodetabek yang menggunakan metode mirip seperti kisah perampokan di Cengkareng. Mereka pun sudah mengidentifikasi dan memetakan kelompok pencurian tersebut. Akan tetapi, ia menilai ada kemungkinan kelompok baru dalam aksi kejahatan tersebut.

"Yang jelas kita sudah punya kelompok-kelompok apabila kejadian kita sudah mengerti ini kelompok mana, kelompok mana, tapi terkadang kan timbul saja kelompok baru yang melakukan aksinya," kata Suntana.

Bahkan, Suntana tidak memungkiri kejadian Cengkareng berkaitan dengan perampokan disertai penembakan di Karawaci, Senin (12/6/2017). Namun, semua itu baru bisa dibuktikan apabila hasil penyelidikan mengarah kesamaan dengan kisah perampokan di depan SPBU Cengkareng itu.

"Kemungkinan bisa terjadi tetapi hasil penyelidikan lah yang akan membuktikan apakah ada kaitan atau tidak," kata Suntana.

Terkait penggunaan senjata api, Suntana menerangkan, polisi tengah melakukan operasi sendak, yakni operasi senjata api dan bahan peledak. Ia mengatakan, polisi menjaring cukup banyak senjata dalam operasi tersebut.

"Hasil pengungkapan kami sudah cukup banyak. Yang jelas polisi tak berhenti melakukan penyelidikan soal senjata api ilegal," kata Suntana di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Kepolisian tidak hanya mencari senjata yang sudah dibuat, tetapi juga senjata rakitan. Suntana mengaku, kepolisian mendapati sejumlah senjata rakitan dalam operasi tersebut. Mantan Kapolres Jakarta Barat ini pun tidak memungkiri kalau mereka sudah melakukan penyisiran hingga Cipacing, Lampung, atau Sukabumi selaku daerah yang sering memproduksi senjata api rakitan. Namun, ia melihat, ada kemungkinan senjata api rakitan dibuat di luar wilayah tersebut dengan menggunakan bahan-bahan senjata angin. Polisi pun sudah berupaya mengantisipasi kemungkinan tersebut dengan mengawasi peredaran senjata angin.

"Sudah pengawasan. Senjata yang ada registrasinya sudah kami lakukan, ada nomor - nomornya. Kan ada oknum tertentu yang bermain itu. Kan pedagang Cipacing saya yakin mereka tak melakukan itu ya. Tapi ada bekas pegawainya atau bekas karyawannya. Polisi terus mengawasi," kata Suntana.

Sampai saat ini, polisi tidak memungkiri adanya peran residivis dalam proses distribusi senjata rakitan. Akan tetapi, sepengetahuan Suntana, pihak Polda Metro Jaya belum mendapati informasi adanya pabrik senjata api di lingkungan Polda Metro Jaya. Namun, ia tidak memungkiri kemungkinan pembuatan senjata api di lingkungan pinggiran wilayah pengamanan Polda Metro Jaya.

"Kalau di lingkup Polda Metro dalam pengamatan saya ya, tak menemukan itu. Tapi bisa saja karena luasnya wilayah, seperti daerah perbatasan Bekasi, Tangerang, kan itu wilayah yang jauh dari pengamatan. Kadang masyarakat tahu, tapi gak mau kasih tah ya. Saya minta ke masyarakat untuk beritahu kalau ada informasi seperti itu," kata Suntana.

Baca juga artikel terkait PERAMPOKAN atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri