tirto.id - Presiden Federasi Sepak Bola Perancis (FFF), Noel Le Graet, mengatakan bahwa Ligue 1 2019/2020 dihentikan. Hal itu menyusul keputusan Perdana Menteri Edouard Philippe yang menyatakan bahwa Liga Perancis musim ini sudah tak bisa dilanjutkan.
Pandemi Corona COVID-19 yang masih belum usai memaksa pemerintah tidak bisa memberikan izin digelarnya kegiatan yang mengundang keramaian, salah satunya sepakbola.
“Tidak akan ada aktivitas olahraga yang bisa digelar sampai September nanti. Itu termasuk sepakbola,” kata sang perdana menteri.
Keputusan ini mau tak mau memaksa FFF dan LFP selaku operator kompetisi untuk mengikuti peraturan. Le Graet pun tampak pasrah karena kepentingan bersama lebih penting dibandingkan apa pun.
“Semua sudah selesai untuk Ligue 1 dan Ligue 2. Juga untuk kompetisi nasional dan sepak bola wanita. Empat kompetisi tersebut sudah selesai musim ini,” kata Le Graet pada L’Equipe.
“Negara lain ingin melanjutkan kompetisinya. Tapi bagi saya, keputusan menghentikan kompetisi adalah hal yang tepat karena kesehatan adalah prioritas. Presiden juga mengatakan bahwa kita bisa mendapatkan risiko besar jika melanjutkan kompetisi," lanjutnya.
UEFA Kecewa
Lebih lanjut, Le Graet telah memberitahu UEFA terkait keputusan ini. UEFA pada intinya masih berharap agar kompetisi bisa selesai pada Agustus 2020.
“Saya sudah menghubungi Aleksander Ceferin (Presiden UEFA) dan Theodore Theodoridis (Sekretaris Umum UEFA sementara)," ujar Le Graet.
"Mereka sangat menyesalkan keputusan ini dan meminta apakah kami bisa melanjutkan kompetisi tanpa penonton pada Agustus nanti. Tapi sepertinya, melihat kalender kegiatan kami, hal itu akan sulit terealisasi," tambahnya.
Di sisi lain, LFP berencana mengadakan rapat untuk membahas keputusan ini, terutama mempelajari untung dan rugi dihentikannya kompetisi dari sisi olahraga dan ekonomi.
Menurut analisis Football Benchmark, dihentikannya Ligue 1 yang masih menyisakan 101 pertandingan bisa membuat mereka rugi 300-400 juta euro.
Angka itu adalah yang terkecil dibandingkan lima liga top Eropa lain. Semisal Liga Inggris, yang jika Premier League dibatalkan, kerugian bisa mencapai 1.150-1.250 juta euro.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya