tirto.id - Gelandang PSG, Marco Verratti, membantah tudingan yang menyebut ambisi para pemain klubnya hanya soal uang. Bagi Verratti, PSG memiliki proyek besar terkait ambisi mereka untuk menjuarai Liga Champions. Dia mengklaim target ini lebih menarik minat pemain hebat bergabung ke PSG.
Selama ini para pemain sepak bola di Eropa mudah dituduh "mata duitan" saat menerima tawaran bergabung dengan klub-klub kaya.
Tudingan serupa sempat dialamatkan kepada para pemain PSG, klub asal kota Paris yang termasuk paling kaya di Eropa. Saat ini, PSG memiliki 2 pemain termahal di dunia: Neymar dan Mbappe.
Mereka yang hijrah ke China menerima tudingan tidak berbeda, bahkan lebih parah. Hal tersebut dialami terutama oleh para pemain yang masih berusia produktif. Sebut saja seperti Oscar, Hulk, Yannick Carrasco, Marouane Fellaini, Gervinho, atau Stephan El Shaarawy.
“Tak sedikit yang berkata kami bermain di PSG hanya demi uang. Tapi bukan itu intinya. Karena jika pemain hanya mementingkan uang, ia akan lebih memilih ke Liga China,” kata Verratti seperti dikutip dari Goal.com.
“Ketika seorang pemain memilih bergabung dengan PSG, ia memilih terlibat di sebuah proyek untuk memenangkan Liga Champions suatu saat nanti. Di kota ini, mejuarai Liga Champions memiliki arti lima kali lebih besar dibanding meraihnya bersama klub lain [selain PSG],” tambah dia.
Verratti tidak sepenuhnya salah. Nasser Al Khelaifi, bos PSG, sejak lama suka memboyong banyak pemain bintang demi memenuhi impian klubnya meraih gelar Liga Champions.
Nama-nama seperti Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, David Beckham, Javier Pastore, atau Thiago Silva telah didatangkan demi target tersebut, pada masa silam.
Sayangnya, impian itu belum terwujud. Sejak diambil alih Qatar Investment Authority (QIA) pada 2011 lalu capaian terbaik PSG di Liga Champions hanya sampai perempat final. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, PSG konsisten tumbang di babak 16 besar.
Verratti mengakui memang tidak mudah untuk bermain di ajang tersebut. PSG boleh saja digdaya di kancah domestik. Namun tantangan sebenarnya adalah di Liga Champions. Bagi pemain dengan ambisi besar, seperti yang telah dikatakan Verratti, faktor tersebut bisa membuat mereka tertarik membela PSG.
“Menjadi semakin sulit di PSG karena ketika kamu kalah [di Liga Champions], akan muncul banyak komentar pesimistis. Benar, kami terbiasa menang di liga dan sering juara dalam 7 tahun terakhir. Tapi situasinya tidak sama dengan Liga Champions.”
Verratti sudah bergabung ke Parc des Princes sejak 2012 lalu, usai pindah dari Pescara. Dia adalah salah satu pemain dari generasi angkatan tertua sejak PSG dipegang oleh QIA.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Addi M Idhom