tirto.id - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah luput dari upaya pembunuhan saat rombongannya memasuki jalur Gaza, Selasa (13/3/2018).
Aljazeera melaporkan, ledakan besar terjadi beberapa saat setelah Hamdallah dan rombongan--termasuk Kepala Intelijen Palestina Majed Faraj--melewati pos pemeriksaan di Erez yang dikendalikan Israel. Tak ada korban jiwa akibat ledakan itu, namun lima orang dilaporkan mengalami luka ringan termasuk Hamdalalah dan Faraj, menurut laporan media Palestina, Maan News.
Media lokal Palestina itu juga menyebut, Partai Fatah--partai milik Hamdallah dan Presiden Mahmoud Abbas--yang berkuasa di Palestina menuding kelompok Hamas berada di balik "serangan teroris" dan "upaya pembunuhan" tersebut.
Anggota komite utama Fatah, Hussein al-Sheikh mengatakan bahwa "Hamas menanggung seluruh tanggung jawab atas tindakan kriminal ini, yang merupakan preseden yang sangat berbahaya."
Faraj juga merilis sebuah pernyataan agar Hamas bertanggung jawab terhadap insiden tersebut, dengan mengatakan bahwa "tersangka adalah orang yang mengendalikan tanah dan menjaganya agar tetap aman."
Sebaliknya kelompok Hamas menolak bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa "kejahatan ini adalah bagian tak terpisahkan dari upaya untuk melukai keamanan Jalur Gaza dan menghancurkan upaya untuk mencapai persatuan dan rekonsiliasi."
Hamas juga menolak tuduhan daro pejabat Partai Fatah. Sebaliknya, Hamas menuntut agar dinas keamanan di Gaza segera memulai penyelidikan dan menahan siapa saja yang terlibat dalam insiden tersebut.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH