tirto.id - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengajak pemimpin-pemimpin negara anggota BRICS untuk berdiri bersama melawan Pakistan yang disebutnya sebagai "induk terorisme". Ia menuduh negara tetangganya itu telah menyebarluaskan paham teroris di dunia.
“Tragisnya, induk dari terorisme ialah sebuah negara yang berada dekat dengan India. Pakistan tidak hanya menampung para teroris, tetapi juga melahirkan pola pikir terorisme. Pola pikir yang menyerukan bahwa terorisme dibenarkan dalam politik. Ini merupakan pola pikir yang kami kecam. Kami sebagai BRICS perlu untuk beraksi bersama melawan ancaman ini,” ujar Modi dalam konferensi di Goa, India dengan negara anggota BRICS, seperti dikutip The Guardian, Senin (17/1/2016).
Pemerintahan Hindu Nasionalis Modi telah memperkuat langkahnya dalam melawan Pakistan sejak serangan September lalu di pangkalan militer Uri yang menewaskan 19 prajurit. India menyalahkan sebuah kelompok jihad dari Pakistan atas serangan itu. Meski Islamabad menyangkal keterkaitannya, India telah meluncurkan apa yang disebutnya “Langkah-Langkah Lintas Batas” dalam “Bantalan Peluncuran Teror".
Semua negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan) juga turut mengecam serangan teror yang tercantum dalam Deklarasi Goa, yang dirilis pada akhir konferensi, tetapi tidak menyebutkan Pakistan di dalamnya. Salah satu pernyataan dalam deklarasi tersebut berbunyi, “Kami mengutuk terorisme dalam bentuk apa pun dan menegaskan bahwa tidak ada pembenaran terhadap segala aksi terorisme, baik yang berdasarkan ideologi, agama, politik, ras, etnis atau alasan lainnya.”
Sementara itu, Cina sebagai salah satu negara sekutu Pakistan yang akan berinvestasi senilai 46 miliar dolar AS untuk proyek infrastruktur di negara tersebut, belum memutuskan untuk bergabung dalam Deklarasi Goa. Meski begitu, seorang analis mengatakan Beijing merasa tidak nyaman dengan Pakistan dan kelompok jihadnya.
Sebelumnya, India telah melakukan aksi isolasi terhadap Pakistan saat Islamabad berupaya mengarahkan perhatian global pada kerusuhan sipil di Kashmir, wilayah Himalaya yang diperebutkan kedua negara tersebut. Bulan lalu India pun berhasil mengajak Afghanistan, Bangladesh dan Bhutan untuk memboikot Konferensi Asosiasi Asia Selatan Dalam Kerja Sama Wilayah yang dijadwalkan diadakan di Islamabad pada November mendatang.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora