tirto.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) mengutamakan pemulihan listrik di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terdampak bencana gempa kepada fasilitas layanan publik. Fasilitas layanan publik, seperti rumah sakit, tempat penampungan pengungsi, instalasi air bersih menjadi prioritas utama.
Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, Djoko R. Abumanan mengatakan sudah memerintahkan jajaran PLN di Lombok untuk memprioritaskan listrik bagi fasilitas layanan publik.
“Termasuk kantor-kantor pemerintah daerah setempat, listriknya menjadi prioritas untuk dipulihkan segera,” kata Djoko dalam siaran pers pada Senin (6/8/2018).
Djoko menyebutkan daerah prioritas pemulihan mencakup Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara. “Kami pastikan untuk Gardu Induk dan kabel transmisi tegangan tinggi aman, tidak terdampak gempa. Kami fokus pada perbaikan dan pemulihan jaringan distribusi,” ujar Djoko.
Untuk membantu upaya pemulihan tersebut, kata Djoko PLN mengerahkan tim gabungan yang berasal dari Jawa Timur dan Bali. Personel, perlengkapan dan material seperti genset kapasitas kecil, lampu emergency, mobil crane, mobil station, turut dikerahkan ke daerah-daerah terdampak gempa Lombok.
“Tim yang berasal dari Bali ada 54 orang dan Jawa Timur 74 orang, sudah mulai diberangkatkan ke Lombok untuk membantu rekan-rekan PLN disana,” terang Djoko.
Tim pemulihan itu terdiri dari tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), tim korektif, tim tanggap darurat akan bertugas memperbaiki tiang listrik beton rusak, trafo jatuh, dan kabel jaringan yang putus akibat goncangan gempa.
“Kami pun mencoba untuk memasuki Lombok Utara, lokasi paling terdampak gempa, untuk memulihkan listrik disana dengan menggunakan genset,” ucap Djoko.
Seiring dengan pemulihan beberapa pembangkit listrik untuk kembali beroperasi normal, PLN terus memperbaiki jaringan yang rusak. Seperti di Senggigi, ia mengatakan PLN terus menyisir dan memperbaiki sedikitnya 50 konduktor yang lepas dari jaringan. Perbaikan konduktor ini untuk mengalirkan listrik antar gardu hubung.
“Di lapangan, banyak kami temukan tiang-tiang jaringan distribusi miring dan roboh memerlukan perbaikan. Tim bantuan dari Bali dan Jawa Timur secara bertahap memulihkan kondisi setelah gempa,” ucap Djoko.
Pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB, terjadi gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR), di NTB. Pusat gempa terjadi di darat dengan kedalaman 10 kilometer (Km) pada 27 Km Timur Laut Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sesaat gempa terjadi, Sistem Lombok yang menyuplai listrik di kota Mataram dan sekitar sebagian besar padam. Di Sistem Lombok, beban pelanggan PLN terlayani 99 MW dari kondisi semalam hanya 50 MW (5/8/2018) yang terlayani.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yantina Debora