tirto.id - Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, memastikan Anies Baswedan sudah mengetahui adanya deadline atau tenggat waktu 40 hari untuk mencari partai koalisi atau pendukung maju di Pilkada Jakarta 2024. Pernyataan Khoirudin ini merespons pernyataan Anies yang mengaku kaget ketika jubir PKS bicara batas waktu 40 hari untuk mencari partai pendukung.
Khoirudin menyampaikan klarifikasi pernyataan Anies lewat rekaman beredar yang tersebar di media social. Tirto sudah mendapat izin dari Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, ihwal rekaman klarifikasi Khoirudin.
Mulanya, kata dia, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, pada 20 Juni 2024 menyampaikan secara langsung kepada Anies ihwal keputusan DPT PKS untuk mencalonkan mantan Mendikbud itu mencalonkan dirinya dan Sohibul Iman sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta.
Kala itu, Syaikhu berkata kepada Anies bahwa PKS tak bisa mengusung pencalonan sendiri tanpa Koalisi dengan partai politik lain. Sebab, perolehan kursi PKS tak cukup mencalonkan pasangan sendiri.
Syaikhu saat itu meminta Anies untuk berkomunikasi dengan Nasdem dan PKB untuk mendukungnya pada perhelatan ajang lima tahunan di Pilkada Jakarta. Secara terbuka, kata dia, Syaikhu mengumumkan pasangan Anies-Sohibul pada 25 Juni 2024.
"Pak Anies menyambut positif dengan menjawab langsung ke Presiden PKS maupun via rekaman dari Spanyol yang diunggah di medsos," kata Khoirudin.
Oleh karena itu, PKS menyimpulkan bahwa Anies sudah menerima keputusan DPT PKS itu dan dipasangkan dengan Sohibul sebagai cawagubnya di Pilkada Jakarta 2024. Lalu, kata dia, PKS juga sudah menyampaikan keputusan itu kepada Anies pada akhir Juli lalu ihwal tenggat waktu 4 Agustus. Ia mengatakan sedari awal Anies sudah memahami PKS tidak bisa mencalonkan pasangan sendiri.
"Tetapi sampai melewati 31 Agustus ketika PKS menanyakan hasil perjuangan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian dari Nasdem dan PKB untuk mencalonkan Pak Anies, ternyata Pak Anies belum bisa mendapatkan kepastian," ucap Khoirudin.
Padahal, kata dia, dirinya pernah menyarankan Anies agar menjadi kader PKS. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak menyambut baik tawaran Khoirudin. Menurut Khoirudin, bila Anies menjadi kader PKS, cawagubnya bisa diambil dari parpol lain.
"Waktu itu tidak menyambut positif ajakan tersebut malah menyampaikan keinginan Pak Anies netral," tutup Khoirudin.
Tirto sudah berusaha meminta konfirmasi pernyataan Khoirudin kepada Juru Bicara Anies, Angga Putra Fidrian. Namun, hingga berita dipublikasikan belum mendapatkan respons.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, mengatakan dukungan partainya ke Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta sudah kedaluwarsa. Hal ini mengingat surat rekomendasi yang diberikan kepada Anies sudah lewat jatuh tempo.
PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta pada 25 Juni 2024. Anies kemudian diberikan tenggat waktu 40 hari hingga 4 Agustus 2024 untuk mencari dukungan tambahan di Pilkada Jakarta.
Namun hingga saat ini, beberapa partai sebelumnya mendukung Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) seperti Nasdem dan PKB setengah hati untuk mendukung dengan berbagai pertimbangan masing-masing partai.
"Sehingga kalau opsi yang pertama sudah kita lakukan dalam tempo yang cukup lama kita sekarang memperdalam, mengkaji, mengeksplorasi opsi yang kedua yakni dengan pimpinan dari KIM," jelas dia di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang