tirto.id - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera memprediksi adanya isyarat akan bergabungnya partai yang pernah tergabung dalam pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Kata Mardani, Partai Gerindra merupakan salah satu contohnya.
Sinyal itu, kata Mardani, terlihat dari pernyataan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko yang mengatakan usai dibubarkannya TKN Jokowi-Ma'ruf justru koalisi ini bisa saja menjadi koalisi plus-plus.
"Pernyataan Pak Moeldoko bisa jadi mengisyaratkan ada pergeseran sikap Pak Jokowi. Merangkul Gerindra misalnya," ujar Mardani kepada reporter Tirto, Jumat (26/7/2019).
Mardani melihat reaksi tak setuju partai politik yang sejak awal mendukung Jokowi-Ma'ruf bila ada partai politik yang menginginkan masuk ke dalam koalisinya.
Menurut Mardani, hal seperti itu wajar karena mereka tak ingin koalisi pendukung pemerintah nantinya menjadi sangat gemuk. Apalagi saat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Jokowi dan juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jadi wajar jika Nasdem dan beberapa partai lain bereaksi saat ada pertemuan Pak Jokowi dan Bu Mega dengan Pak Prabowo," jelasnya.
PKS sendiri, kata Mardani, tak masalah bila ditinggal sendirian menjadi oposisi. PKS, tetap konsisten untuk menjadi oposisi, namun Mardani tetap akan menggelorakan tanda pagar (tagar) #KamiOposisi yang dianggapnya merupakan aspirasi pendukung Prabowo-Sandiaga.
"PKS insyaallah istiqomah. Walau keputusan akhir ada di Musyawarah Majelis Syuro," kata Mardani.
Sebelumnya, Moeldoko membenarkan tentang rencana pertemuan sekjen parpol untuk membubarkan TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Menurutnya, koalisi yang ada saat ini sudah terbangun dengan baik dan menyebutkan KIK sebagai koalisi plus-plus.
"Sampai saat ini kita masih meyakini penuh bahwa koalisi yang terbangun cukup baik, bahkan koalisi itu bisa plus-plus, kan, begitu. Jadi bukan hanya hotel saja yang plus, koalisi plus-plus juga bisa," kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Moeldoko tidak menjelaskan spesifik tentang maksud koalisi plus-plus. Tetapi, ia meyakini ada plus tanpa menyebut besaran plus tersebut.
"Bisa saja koalisi yang kemarin terbangun, saya kira tambahan lagi itu plus. Cuma plusnya berapa, nanti kita lihat," ujar Moeldoko.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri