tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengizinkan kadernya untuk mengikuti aksi 112 yang akan digelar di Masjid Istiqlal, Sabtu pekan ini.
"Sikap PKS sama seperti saat kami menghadapi aksi 411, kami secara institusi sama sekali tidak (melarang) dan seandainya kader PKS ikut, tidak masalah. Sebagai warga masyarakat yang punya aspirasi, saya kira silakan saja," kata Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman di Semarang, seperti dilansir Antara.
Tapi Sohibul mengingatkan kader-kader PKS tetap menjaga suasana agar tetap kondusif pada aksi nanti. "Tentu saja kami berikan catatan karena ini suhunya suhu pilkada, siapapun yang mau turun tolong dijaga suasana kondusif sebab kalau kemudian ada kelengahan-kelengahan bisa menimbulkan hal yang tidak baik," ujarnya.
Ia menilai bahwa aksi 11 Februari merupakan salah satu dinamika yang ada di masyarakat menghadapi situasi politik yang seperti saat ini sebagai ekspresi dan aspirasi dalam berdemokrasi.
"Silakan saja tapi semua harus menjaga aturan main yang ada," katanya.
Sejumlah organisasi Islam seperti Forum Umat Islam dan Front Pembela Islam berencana menggelar aksi di Masjid Istiqlal menjelang masa tenang pilkada Jakarta.
Namun organisasi Islam terbesar seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di wilayah Bogor, Jawa Barat, menyatakan ketidaksertaan mereka dalam Aksi 112. Mereka memilih untuk tetap berada di Bogor, sebab Aksi tersebut sarat dengan kepentingan politik.
Ketua Muhammadiyah Kabupaten Bogor, Nouval Ramdian, di Bogor, Jumat (10/2), mengatakan, pihaknya lebih mengimbau seluruh warga Muhammadiyah untuk menggelar doa bersama dibandingkan ikut terlibat dalam aksi di Jakarta tersebut.
"Kami sudah mengimbau seluruh warga Muhammadiyah agar menggelar doa bersama di pondok pesantren dan masjid terdekat di rumah masing-masing," kata Nouval, seperti dikutip dari kantor berita Antara. "Warga Muhammadiyah di daerah juga diimbau untuk menjaga kondusifitas dan menahan diri tidak ikut berangkat ke Jakarta dalam aksi 112. Kita sepakat tidak ingin mengganggu ketertiban warga di Jakarta."
Senada dengan Nouval, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kota Bogor, Rahmat Imron Hidayat telah menginstruksikan seluruh kander Anshor, Banser serta para santri Nahdlatul Ulama agar tidak ikut dalam aksi nanti. Rahmat menilai, Aksi 112 yang digagas Forum Umat Islam (FUI) sarat dengan kepentingan politik, karena sudah mendekati masa pemilihan di DKI Jakarta.
"Jika penyampaian aspirasi sudah ditunggangi hal politik, ini sudah tidak sehat, dan ini yang kita khawatirkan. Jadi tidak perlu membuang energi kita hanya terkonsentrasi pada Pilkada DKI," katanya.