Menuju konten utama

Pilgub Jatim: PDIP Sebut Airlangga Adu Domba Jokowi dengan Megawati

Basarah mengklaim Jokowi telah dua kali mengundang Puti dan memberikan arahan memenangkan Pilgub Jatim.

Pilgub Jatim: PDIP Sebut Airlangga Adu Domba Jokowi dengan Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno putri didampingi Cagub Jatim Saifullah Yusuf, Cawagub Puti Guntur Soekarno, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah dan politisi PDIP Pramono Anung menyapa simpatisan saat kampanye akbar di Lapangan Gulun, Madiun, Kamis (21/6/2018). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

tirto.id - Wakil Sekretaris Jendral DPP PDIP Ahmad Basarah tak terima dengan pernyataan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato yang bilang Presiden Jokowi mendukung Khofifah Indarparawansah-Emil Dardak di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim). Menurut Basarah pernyataan Airlangga merupakan bentuk adu domba Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. "[Pernyataan politik Airlanga] Mengarah pada upaya adu domba antara Bu Mega dengan Pak Jokowi," kata Basarah dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Selasa (26/6).

Bukan cuma itu, Basarah mengatakan pernyataan Airlangga yang mengatasnamakan Jokowi bahwa memilih cagub tidak harus atas dasar kesamaan partai juga telah menyinggung perasaan Megawati. Basarah mengatakan sikap Jokowi di Pilgub Jatim sangat jelas. Menurutnya Jokowi telah dua kali memanggil dirinya selaku ketua tim pemenangan Pilgub Jatim dan calon wakil gubernur nomor urut dua Puti Guntur Sukarnoputri. Pemanggilan itu dilakukan pada 13 Februari 2018 dan 14 Mei 2018. "Dalam pertemuan tersebut Pak Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Mbak Puti dan bahkan beliau memberikan arahan-arahan dan petunjuk cara untuk memenangkan pilgub Jawa Timur," ujarnya.

Berbeda dengan pernyataan Airlangga, Basarah mengungkapkan Jokowi mengaku kecewa dengan mundurnya Khofifah dari jabatan menteri sosial demi maju sebagai cagub Jatim. Jokowi, masih kata Basarah, juga menegaskan tidak pernah menginstruksikan pemenangan Khofifah. "Bapak Jokowi menjelaskan bahwa dia kecewa karena Khofifah meninggalkan jabatan Menteri Sosial sebelum berakhir masa jabatan dan secara tegas Jokowi menyatakan tidak pernah ada instruksi mendukung Khofifah," katanya.

Basarah menuding pernyataan Airlangga sebagai sikap tidak loyal terhadap presiden. Sebab menurutnya jika Airlangga loyal kepada presiden maka ia akan menjaga suasana kondusif dan menjaga kekompakan antarpartai pendukung Jokowi. "Terutama dengan Bu Mega sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan tempat Pak Jokowi dibesarkan," ujarnya.

Basarah percaya Jokowi menghormati Sukarno, Megawati, dan Guntur Sukarnoputra yang menjadi ayah Puti. Sehingga tidak mungkin bagi Jokowi mendukung Khofifah yang merupakan pesaing Puti di Pilgub Jatim. "Oleh karena itu seharusnya Airlangga meminta penjelasan ulang kepada Jokowi tentang siapa sebenarnya yang beliau dukung," katanya.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Muhammad Akbar Wijaya

tirto.id - Politik
Penulis: Muhammad Akbar Wijaya
Editor: Muhammad Akbar Wijaya