tirto.id - Timnas Panama hadir di Piala Dunia 2018 dengan sejumlah persoalan yang belum tuntas sepenuhnya. Bagaimana tidak? Wakil dari Zona Concacaf (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia) ini datang ke Rusia dengan catatan yang boleh dibilang buruk selama masa persiapan, salah satuya adalah sangat rapuhnya lini belakang.
Dari 8 pertandingan ujicoba yang telah dijalani, skuad asuhan Hernan Dario Gomez menelan 4 kali kekalahan yang beberapa laga di antaranya berakhir dengan skor memalukan, serta dua kali kemenangan, dan dua kali hasil imbang.
Sektor pertahanan yang digalang oleh Roman Torres sangat mudah diterobos pemain lawan. Akibatnya, gawang Panama pun harus kebobolan sebanyak 11 kali dalam 8 pertandingan itu.
Sempat menang telak atas Grenada (5-1) di laga ujicoba pertama, Panama kemudian takluk 1-2 dari Iran. Lalu berhasil mengimbangi Wales dengan skor 1-1, namun kalah lagi di dua pertandingan berikutnya, yakni ditekuk Denmark 0-1 dan diganyang Swiss dengan gelontoran 6 gol tanpa balas.
Selanjutnya sempat kembali menang tipis lagi kontra Trinidad & Tobago (1-0), lantas imbang tanpa gol melawan Irlandia Utara sebelum kalah 0-1 dari Norwegia di laga ujicoba terakhir menjelang berangkat ke Rusia.
Sementara untuk lini depan, Panama memang mampu mampu membukukan 9 gol dari 8 laga itu. Namun, 5 gol di antaranya dilesakkan ke gawang Grenada, negara kecil di Kepulauan Karibia yang per 7 Juni 2018 lalu menempati peringkat 168 FIFA, di antara posisi Papua Nugini dan Singapura.
Maka, Panama harus benar-benar fokus di lini pertahanan dan berupaya lebih kreatif di sektor depan saat bertarung di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 nanti. Jika tidak, Carlos Small dan kawan-kawan bakal dijadikan sasaran empuk oleh Belgia, Inggris, bahkan Tunisia di Grup G.
Editor: Iswara N Raditya