Menuju konten utama

PHRI Minta DIY Perbaiki Infrastruktur Agar Wisatawan Betah

Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesi Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong pemerintah agar memperbaiki dan menyempurnakan pembangunan infrastruktur. Hal tersebut supaya dapat menarik minat wisatawan dan mau tinggal lebih lama di daerah tersebut.

PHRI Minta DIY Perbaiki Infrastruktur Agar Wisatawan Betah
Pengunjung berfoto di kawasan wisata Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Jumat (15/1). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

tirto.id - Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesi (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong pemerintah agar memperbaiki dan menyempurnakan pembangunan infrastruktur. Hal tersebut supaya dapat menarik minat wisatawan dan mau tinggal lebih lama di daerah tersebut.

“Dengan banyak pilihan destinasi yang menarik disertai infrastruktur yang baik, lama tinggal wisatawan juga akan terdongkrak,” kata Sekretaris PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, di Yogyakarta, Rabu, (6/5/2016).

Menurut Deddy, apabila infrastruktur serta daya tarik wisata berhasil menambah lama tinggal wisatawan, maka secara bersamaan akan mendukung tingkat keterisian kamar hotel di DIY.

Pasalnya, mengacu data rata-rata lama tinggal wisatawan pada masing-masing hotel, menurut dia, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta sebagian besar hanya tinggal sehari. “Bahkan banyak juga yang datang pagi, sorenya langsung pulang,” kata dia.

Di sisi lain, Deddy menambahkan, hingga saat ini tingkat okupansi rata-rata hotel di DIY terus mengalami penurunan. Hal ini, selain dipicu terus bertambah jumlah hotel baru, rendahnya okupansi juga berkaitan dengan daya tarik wisata yang masih monoton dan belum aksesibel secara menyeluruh.

“Banyak pembangunan hotel mengakibatkan okupansi rendah namun merata,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini pembangunan infrastruktur jalan khususnya untuk akses menuju objek wisata alam di Yogyakarta masih belum optimal. Menurut dia, wisatawan mancanegara maupun domestik yang mengurungkan niat untuk mengunjungi objek wisata tertentu banyak disebabkan infrastruktur akses wisata yang masih belum memadai.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Rianta mengatakan selama 2015 lama tinggal wisatawan nusantara memang masih rendah dengan rata-rata 1,85 hari dan wisatawan mancanegara 2,07 hari. Realisasi lama tinggal wisatawan itu seluruhnya di bawah target yang telah ditentukan sebelumnya.

Selain persoalan infrastruktur akses wisata yang saat ini terus ditingkatkan oleh Pemprov DIY, peningkatan lama tinggal wisatawan sesungguhnya juga dapat diupayakan dengan meningkatkan event-event wisata.

Dispar DIY, kata dia, telah mendorong para pelaku usaha di bidang pariwisata terus mengembangkan inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan kunjungan wisata. “Dengan inovasi dan kreativitas, maka akan bermunculan banyak event dan destinasi baru,” kata dia. (ANT)

Baca juga artikel terkait ARIS RIANTA atau tulisan lainnya

Reporter: Abdul Aziz