tirto.id - Serial Game of Thrones mencapai episode terakhir pada musim kedelapan yang baru saja ditayangkan HBO Senin (20/5/2019) pagi WIB.
Namun terdapat petisi "Remake Game of Thrones Season 8 with competent writers" di Change.org. Hingga pukul 11.25 WIB, sudah 1,14 juta orang menandatangani petisi yang dibuat oleh Dylan D ini.
"David Benioff dan D.B. Weiss telah membuktikan diri mereka sebagai penulis tidak kompeten yang menyedihkan ketika mereka tidak memiliki bahan sumber yaitu buku-buku," tulis Dylan dalam petisi Game Of Thrones tersebut.
"Seri ini pantas mendapatkan musim terakhir yang masuk akal."
Petisi permintaan pembuatan ulang serial Game of Thrones 8 ini hanya berselang beberapa hari setelah penayangan Episode 4 "The Last of the Starks".
Melansir Rotten Tomatoes, season pamungkas ini mendapatkan rating terendah sepanjang serial ini ditayangkan.
Dari episode pertama, “Winterfell” mendapat skor 92 persen, episode kedua “A Knight of the Seven Kingdom” 88 persen, episode ketiga “The Long Knight” 75 persen.
Selanjutnya episode keempat “The Last of the Stark” 57 persen dan episode kelima “The Bells” 48 persen dan episode pamungkas yaitu "Game of Thrones 73" hanya mendapat rating 57 persen.
Melansir The Guardian, beberapa alasan penandatanganan petisi antara lain terlalu terburu-buru dalam menyelesaikan cerita, plot twist yang belum diatur secara memadai dan motivasi karakter yang tampaknya tidak konsisten.
Alasan lain bahwa dua musim terakhir Game of Thrones membuat pertunjukan ini merugi dan merusak pertunjukan serial televisi terbaik yang pernah tayang.
“Kami menontonnya selama lebih dari delapan tahun dan pada akhirnya itulah yang kami dapatkan. Apakah kamu serius?” tulis warganet terkait alasan menandatangan petisi Game of Thrones.
Terkait petisi Game of Thrones ini, pemeran Grey Worm, Jacob Anderson mengatakan para penonton "kasar" atau "tidak sopan". Anderson mengatakannya saat ia hadir di acara televisi Strahan and Sara.
"Saya pikir itu kasar. Sebenarnya ini menunjukkan pertunjukan [serial GoT] menjadi milik mereka. Itu sangat bagus," ujar Anderson, seperti dikutip news.com.au.
"Saya kira sangat penting ketika orang-orang mengambil sesuatu dalam hati mereka dan itu berarti sesuatu bagi mereka," tambahnya.
"Namun tidak seperti itu. Maksud saya, dalam arti saya ada di sana dan para kru, khususnya di serial kami, adalah orang-orang paling pekerja keras yang pernah saya temui. Saya senang pernah bekerja sama dengan mereka. Dan meremehkan pekerjaan mereka dengan cara itu [petisi] membuat saya sangat sedih," pungkas Anderson.
Editor: Agung DH