tirto.id - I Gusti Putu Suryawirawan selaku Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Telekomunikasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenprin) mengusulkan agar pengembangan pesawat terbang buatan dalam negeri untuk bisa masuk dalam daftar revisi Proyek Strategis Nasional (PSN). Sejumlah perusahaan swasta nasional yang terlibat antara lain PT Regio Aviasi Industri yang memproduksi R-80 dan PT Dirgantara Indonesia yang membuat N-245.
"Dua proyek pengembangan pesawat tersebut dianggap cukup strategis. Alasannya proyek ini bisa meningkatkan kemandirian Indonesia dalam penyediaan pesawat jarak menengah," ujar dia, melalui keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (27/12/2016).
Dia menjelaskan, proyek pesawat N-245 merupakan pengembangan dari pesawat CN-235 yang dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero). Huruf C dari nama CN-235 merupakan singkatan dari CASA Spanyol, menandakan pesawat terbang itu buatan bersama PT DI dengan CASA dari Spanyol. Sedangkan, R-80 merupakan pesawat terbang bermesin jet menengah dengan daya angkut 80 hingga 100 penumpang yang dikembangkan PT Regio Aviasi Industri.
Menurut dia, apabila dua proyek pengembangan ini masuk revisi Peraturan Presiden Nomor 3/2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional itu, maka akan lebih mudah mendapatkan dukungan pemerintah. Dukungan yang dimaksud adalah fasilitas pengujian prototipe serta jaminan lainnya sebagai proyek strategis nasional.
"Apalagi prototipe itu ada dua, satu di darat dan satu lagi untuk diterbangkan," katanya sebagimana dikutip Antara.
Dengan masuknya dua proyek ini dalam taraf strategis, ia menargetkan pengembangan prototipe akan dimulai pada awal 2017 mendatang. Diharapkan pula, akhir 2019 kedua pesawat terbang itu dapat segera terbang.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan