tirto.id - Harga minyak mentah Indonesia semakin turun seiring dengan anjloknya Indonesian Crude Price (ICP) yang mengacu pada harga minyak mentah dunia.
Namun demikian, Pertamina belum juga menurunkan harga BBM non subsidi meski harga minyak mentah dunia tengah anjlok. Terkait hal tersebut, Media Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita menjelaskan, pihaknya tengah mengkaji soal harga BBM non subsidi.
"Soal itu (harga BBM non subsidi) lagi di-review," kata dia kepada reporter Tirto, Kamis (3/1/2019).
Sementara itu, ketika ditanya soal kapan pengkajian soal penurunan harga BBM, Arya tidak menjelaskan lebih lanjut.
Saat ditanya apakah butuh izin pemerintah terkait kenaikan harga BBM non subsidi, Arya hanya menjelaskan pengkajian soal penurunan harga bukan soal menunggu izin dari pemerintah. Tetapi, kata dia, saat ini internal Pertamina memang tengah menggodok pengkajian soal harga BBM non subsidi.
"Enggak sih [tidak menunggu izin pemerintah] kami lagi review aja soal itu," jelas dia.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga minyak dunia awal 2019, harga minyak Brent anjlok sebesar 1 persen ke 53,18 dolar AS per barel. Sebelumnya pada Desember 2018, harga minyak mentah dunia masih 54,01 dolar AS per barel.
Dari penurunan harga minyak dunia yang terus terjadi dari pertengahan tahun hingga akhir tahun 2018, membuat beberapa perusahaan sudah menurunkan harga minyak ke konsumen.
Contohnya, ExxonMobil misalnya, per 12 Desember 2018 telah menurunkan harga BBM RON 92 dari Rp11.100 menjadi Rp9.800 per liter.
Kebijakan ini disusul Shell Indonesia yang menurunkan BBM jenis regular (Oktan 90) per 13 Desember 2018. Sebelumnya, Total, AKR, Vivo, Garuda Mas juga telah menurunkan harga BBM Jenis Performance 92 dengan besaran selisih per liter masing-masing Rp750, Rp100, Rp25, dan Rp1.000.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto