tirto.id -
Direktur Keuangan & Layanan Bisnis Pertamina Hulu Energi (PHE), Huddie Dewanto, mengatakan, sebelumnya enam KKKS yang berada di Lamongan Shorebase memiliki kontrak sendiri dengan penyedia jasa yang sama, dan terdapat variasi nilai harga satuan.
Menurut Huddie, kontrak baru itu akan membawa keuntungan yang signifikan bagi negara melalui efisiensi dan optimalisasi biaya operasi Hulu Migas dan dapat dijadikan benchmarking bagi KKKS lain.
"Dengan sinergi yang sangat baik ini, didapatkan nilai cost-saving sebesar Rp119 miliar, dibandingkan apabila para KKKS tetap menggunakan harga kontrak lama untuk periode 5 tahun ke depan," ucapnya, Selasa (16/7/2019).
Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Tunggal menyampaikan, industri migas saat ini memang mendorong upaya-upaya efisiensi oleh para pelaku migas, mulai dari level Regulator, Pengawas, Pengendali dan Pelaksana, sehingga dapat menciptakan kegiatan yang efektif dan efisien.
"Salah satu upaya pencapaian kegiatan yang efektif dan efisien tersebut adalah sinergi dari para pemangku kepentingan melalui pengadaan bersama atau kontrak bersama ini untuk ikut berperan bersama dalam mendukung peningkatan produksi dan lifting migas nasional," tuturnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri