tirto.id - Agar subsidi pemerintah untuk elpiji tiga kilogram tepat sasaran, PT Pertamina (Persero) akan menggugah masyarakat ekonomi mampu menggunakan elpiji nonsubsidi jenis bright gas ukuran 5,5 kilogram.
Seperti dikutip dari kantor berita Antara, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang di Denpasar, mengatakan dengan mengalihkan subsidi itu masyarakat dengan ekonomi mampu, turut berkontribusi menyelamatkan keuangan negara yang selama ini terbebani oleh subdisi BBM.
"Kami mau mengurangi subsidi 3Kg jadi dengan memberikan pilihan lebih baik dan lebih banyak bagi konsumen. Kami sudah targetkan kesadaran dengan cara persuasif. Konsumen makin banyak yang pindah (dari elpiji subsidi ke nonsubsidi)," katanya, Sabtu (29/10/2016).
Ia menerangkan pemerintah telah menetapkan porsi APBN tahun 2017 sebanyak 25,7 juta kepala keluarga (KK) miskin yang boleh menggunakan elpiji subsidi, salah satu cara untuk mengamankan keuangan negara.
Mengingat selama ini jumlah kepala keluarga di Indonesia terdaftar menggunakan elpiji yang diperuntukkan bagi warga miskin itu sebanyak lebih dari 57 juta KK, angka yang dinilai tidak realistis untuk jumlah warga miskin di Indonesia.
Agar elpiji subsidi tepat sasaran, BUMN tersebut kemudian mengajak para mitra yakni agen dan outlet elpiji di Bali turut andil berperan memasarkan produk elpiji nonsubsidi kepada masyarakat ekonomi mampu seiring dengan geliat ekonomi di Pulau Dewata yang tumbuh signifikan.
"Ini bukti bahwa daya beli masyarakat sudah naik. Ini peluang bagi kami karena mereka (golongan ekonomi) mampu jadi seharusnya memakai (elpiji) yang nonsubsidi," ucapnya.
Untuk itu pada Jumat (28/10/2016) pihaknya menggelar malam apresiasi dan penghargaan kepada mitra Pertamina baik agen, outlet maupun pemerintah daerah yang membantu pemasaran dan penjualan elpiji nonsubsidi khususnya bright gas ukuran 5,5 Kg yang sudah mulai masuk pasaran di Bali sejak Juli 2016 termasuk ukuran 12 Kg.
Kerja sama dengan pemerintah daerah juga dilaksanakan salah satunya dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Badung.
Bupati Badung, Giri Prastha bahkan turun langsung mengimbau para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah setempat untuk tidak menggunakan elpiji subsidi berbentuk menyerupai melon tersebut.
Meski mengurangi subsidi namun Pertamina tetap menyalurkan elpiji subsidi berwarna hijau itu akan tetapi perlahan-lahan masyarakat diharapkan memahami upayanya mengarahkan subsidi agartepat sasaran.
General Manajer Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Ageng Giriyono mengatakan saat ini elpiji nonsubdisi tersedia di 22 agen dan 46 SPBU tersebar di Pulau Dewata.
Elpiji nonsubdisi bright gas 5,5 Kg, 12 Kg dan tabung biru 12 Kg juga tersedia di 316 outlet termasuk toko modern, Indomaret."Kami akan perluas pemasaran hingga konsumen mudah mendapatkan bright gas," ucap Ageng.
Program penukaran tabung elpiji 3Kg dengan tabung elpiji bright gas 5,5Kg juga bisa dilakukan di agen elpiji dengan harga tukar dua tabung elpiji subsidi dengan satu bright gas sebesar Rp99.500 atau satu tabung elpiji subsidi dengan satu bright gas sebesar Rp208.500.
Adanya varian baru produk Pertamina itu disambut positif konsumen di Bali terbukti dengan penjualannya yang mencapai rata-rata hingga 200 metrik ton dalam sebulan.
Pihaknya mengklaim produk baru itu aman dari kebocoran serta menjamin ketepatan isi sehingga terhindari dari oplosan karena dilengkapi segel hologram yang tidak mudah dipalsukan.
Harga bright gas 5,5Kg di agen mencapai Rp57.500 per tabung sedangkan di pangkalan, SPBU dan toko modern bervariasi mulai Rp61.000 hingga Rp66.000 per tabung tergantung jarak dengan agen.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh