tirto.id - PT Pertamina (Persero) mengaku belum berencana untuk menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak). Adapun pernyataan tersebut merespons kemungkinan harga BBM yang naik menyusul kondisi nilai tukar dolar AS yang terus menguat.
“Harga BBM Pertamina masih tetap dan belum ada rencana penyesuaian harga,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, melalui keterangan resminya pada Rabu (5/9/2018).
Kendati demikian, Adiatma mengklaim perusahaan pelat merah itu akan terus memantau kondisi nilai tukar. Ia pun menekankan perseroan akan tetap berupaya agar ketersediaan BBM di pasar terjaga, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Menurut Adiatma, dalam melakukan penyesuaian harga, Pertamina harus melalui sejumlah tahapan terlebih dahulu. Salah satunya dengan melaporkan perkembangan harga BBM terbaru serta meminta izin kepada pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Ketentuan tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2018 tentang perhitungan harga jual eceran BBM.
“Pertamina patuh pada aturan pemerintah bahwa setiap penyesuaian harga harus dilaporkan dahulu,” ujar Adiatma.
Penegasan tersebut sejalan dengan pernyataan yang telah disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Menurut Jonan, pemerintah memang tidak berencana untuk menaikkan harga BBM, dan lebih cenderung untuk mengurangi porsi impor pada bahan baku dalam proyek infrastruktur dalam negeri.
“Pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat,” ungkap Jonan di kantornya, Jakarta pada Selasa (4/9/2018).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menampik apabila opsi untuk menaikkan harga BBM sempat dibahas di Istana Negara, dalam rangka menjaga stabilitas mata uang rupiah. Ia malah menyebutkan bahwa pemerintah akan tetap memberikan subsidi BBM bagi masyarakat hingga tahun depan.
“Di dalam RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2019, sudah kami sampaikan kebijakan mengenai subsidi yang tetap sama. Volume yang ditetapkan pun tetap sama yaitu diesel,” jelas Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (4/9/2018).
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yulaika Ramadhani