Pernikahan Kahiyang: Keluarga Bobby Berterima Kasih ke Besan

tirto.id - Usai melalui rangkaian upacara siraman di Hotel Alila Solo, Selasa (7/11/2017) keluarga besar mempelai laki-laki Muhammad Bobby Afif Nasution sangat bangga dan berterima kasih kepada masyarakat Kota Solo yang juga ikut menerima rombongan.

"Saya mewakili keluarga besar almarhum Erwan Nasution mengucapkan terima kasih kepada keluarga Solo dengan adanya prosesi acara ini," kata Inge Amelia Nasution salah satu kakak kandung Bobby usai acara siraman pihak mempelai laki-laki di Hotel Alila.

Menurut Inge Amelia keluarganya merasa diterima dengan hangat oleh keluarga Solo dan masyarakatnya dengan adanya proses acara pernikahan Kahiyang-Bobby tersebut.

"Kami dengan acara siraman ini, merasa diterima oleh keluarga Solo dan mohon doa restunya agar acara pernikahan Kahiyang-Bobby berjalan lancar," kata Inge Amelia yang didampingi oleh salah satu pamannya.

Juru bicara keluarga Bobby, Desy Jayanti menegaskan keluarga besar Bobby mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Solo atau Presiden Joko Widodo. Melalui prosesi acara adat pernikahan seperti siraman tersebut, maka mereka sudah diterima sebagai warga Solo.

"Bahkan, kedua mempelai pada Rabu (8/11/2017), akan diresmikan dengan akad nikah. Artinya Bobby sudah diterima warga Solo," kata Desy, seperti dilansir dari Antara.

Dengan prosesi acara pernikahan tersebut, kata dia, bagi keluarga Bobby Nasution sudah sangat mendalam.

"Kami atas nama keluarga Bobby mohon maaf dan mohon doanya agar acara ini, berjalan lancar," katanya.

Acara siraman mempelai laki-laki Bobby Nasution dilaksanakan di Hotel Alila sekitar pukul 10.00 WIB hingga sekitar pukul 11.00 WIB secara tertutup, sehingga semua media tidak bisa mengambil gambar saat proses siraman berlangsung.

Acara pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan calonnya Muhammad Bobby Afif Nasution dijadwalkan digelar di Graha Saba Buana Solo, pada Rabu (8/11), yang dibagi beberapa sesi diawal dengan akad nikah pada pagi hari. Acara Selasa ini, pemasangan "bleketepe" atau pemasangan anyaman daun kelapa sebagai tradisi dimulai prosesi hajatan.