tirto.id - Pelatih Madura United, Dejan Antonic menyebut pergantian formasi sebagai kunci sukses timnya menahan imbang tuan rumah TIRA Persikabo pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Pakansari, Jumat (12/7/2019). Dalam laga itu Laskar Sapeh Kerrab mulanya memainkan skema 4-3-3. Namun setelah tertinggal 2-0, pada sepertiga terakhir laga Dejan mengubah skemanya jadi 4-4-2.
“Jangan lupa kami di menit 60 kami ganti formasi. Kami sacrifice. Ganti formasi dari 4-3-3 ke 4-4-2. Puji Tuhan hari ini langkah itu benar,” ucap Dejan.
Sejak mengganti formasi, Madura United memang tampil lebih garang. Mereka banyak mengandalkan serangan dari lebar lapangan dan bola-bola direct. Puncaknya, mereka mampu menyamakan kedudukan lewat gol Aleksandar Rakic dan Jaimerson Da Silva.
Selain pergantian formasi, pergantian pemain yang dilakukan Dejan juga patut diapresiasi. David Laly dan Engelbert Sani, dua pemain yang dimasukkannya pada paruh kedua memberi dampak cukup signifikan. Laly khususnya, yang menghasilkan satu assist untuk gol pertama tim tamu lewat sontekan Aleksandar Rakic.
“Formasi ini [4-4-2] lebih cepat dan lebih berbahaya untuk lawan. Lalu David masuk menambah speed, Engelberd Sani juga,” tutur Rakic dengan seksama.
Di sisi lain, pelatih TIRA Persikabo, Rahmad Darmawan tidak menampik kalau pergantian formasi dan pemain lawan sempat merepotkan timnya.
“Sebetulnya pergantian [strategi] Madura United tadi, kami juga sudah mengantisipasi. Dengan kami memasukkan pemain untuk mengganti dua posisi, untuk mengganti pertahanan. Namun kami belum beruntung,” tutur RD.
Bagi Madura United, hasil imbang 2-2 membuat mereka tetap bertahan di peringkat tiga klasemen sementara Shopee Liga 1 2019. Laskar Sapeh Kerrab mengoleksi 14 poin, hasil empat kemenangan dan dua kali imbang. Sementara bagi TIRA Persikabo, hasil imbang ini mengantarkan mereka naik ke puncak klasemen, berkat capaian 16 poin dari tujuh laga.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Ibnu Azis