tirto.id - Samsung "diam-diam" merilis Galaxy A10e di Amerika Serikat, bersamaan dengan Galaxy A20 dan Galaxy A50, pada awal pekan ini. Galaxy A10e sekilas identik dengan Galaxy A10, yang telah resmi masuk Indonesia pada awal April 2019. Harga Galaxy A10e lebih mahal Rp700 ribu dari Galaxy A10, kendati spesifikasinya mengalami penurunan.
Di Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari siaran resmi perusahaan, Jumat (14/6/2019), Galaxy A10e dibanderol dengan harga 179,99 dolar AS atau sekitar Rp2,5 juta (kurs Rp14.340). Galaxy A10e hanya memiliki satu varian dengan penyimpanan internal 32GB.
Sementara untuk Galaxy A10, yang telah dipasarkan di Indonesia sejak 4 April 2019, dijual dengan harga Rp1.799.000 (32GB). Saat Tirto mengunjungi situs web Samsung Indonesia, Jumat siang, harga Galaxy A10 mendapat potongan Rp100.000 menjadi Rp1.699.000.
Sayangnya, Samsung AS tak berbagi informasi detail mengenai spesifikasi Galaxy A10e, hanya sebatas pada sektor display, fotografi, dan catu daya. Dari tiga sektor ini, kendati lebih mahal, spesifikasi Galaxy A10e justru mengalami penurunan dari Galaxy A10.
Di sektor panel, meski sama-sama menggunakan desain Infinity-V Display atau waterdrop notch, layar Galaxy A10e lebih kecil dari Galaxy A10. Varian 10e memiliki diagonal 5,83 inci, sedangkan A10 reguler menawarkan ukuran panel 6,2 inci.
Perbedaan berikutnya yakni pada sisi kamera belakang yang kedua perangkat sama-sama tersematlensa tunggal. Kamera Galaxy A10e mengalami penurunan kualitas, yaitu 8MP, sedangkan varian reguler 13MP.
Terakhir, Galaxy A10 tertanam baterai kapasitas 3.400mAh, sedangkan di Galaxy A10e kapasitasnya 400mAh lebih rendah, yakni 3.000mAh. Tak ada keterangan dari pihak Samsung AS apakah Galaxy A10e bakal dipasarkan di luar Amerika Serikat.
Sebagai informasi, Samsung telah merilis beragam smartphone dari lini Galaxy A di Indonesia pada tahun ini, di antaranya Galaxy A10, Galaxy A20, Galaxy A30, Galaxy A50, dan Galaxy A70.
Khusus untuk Galaxy A20, Samsung juga memiliki varian Galaxy 20e yang diluncurkan di Polandia pada akhir Mei 2019.
Editor: Agung DH
