Menuju konten utama

Perayaan Minggu Palma 2018 di Keuskupan Timika Papua

Ribuan umat merayakan Minggu Palma di Gereja Katedral Tiga Raja Timika.

Perayaan Minggu Palma 2018 di Keuskupan Timika Papua
Ilustrasi. Umat Katolik dari Paroki Bedono Santo Thomas Rasul berjalan saat mengikuti kirab alam Minggu Palma bertema "Pahargyan Bojana Kurban Ngahad Blarak Janur" di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/4). ANTARA FOTO/Aji Styawan.

tirto.id - Minggu Palma 2018 dirayakan ribuan umat Katolik di Keuskupan Timika, Mimika, Papua pada Minggu (25/3/2018). Menurut pantauan di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, ribuan umat memadati gereja dengan membawa daun-daun palem.

Perayaan dimulai pukul 07.00 WIT dan diawali dengan upacara pemberkatan daun palem oleh Uskup Keuskupan Timika, Mgr Jhon Philip Saklil Pr dan pastor Amandus Rahadat Pr di depan gereja Katedral dan dilanjutkan dengan perarakan ke dalam gereja.

Perayaan Minggu Palma ini juga ditandai dengan pembacaan kisah sengsara Yesus Kristus yang diambil dari Injil Markus. Umat diajak untuk merenungkan kisah sengsara Tuhan Yesus.

Mgr Jhon sebagai selebran utama perayaan Minggu Palma tersebut dalam khotbahnya mengajak umat Katolik untuk merayakan suka cita dan kegembiraan seperti yang dirasakan umat Yerusalem ketika menyambut Tuhan Yesus sebagai Raja masuk ke kota Yerusalem.

Akan tetapi kegembiraan dan suka cita tersebut tidak membuat umat lupa diri dan kemudian meneriaki Yesus untuk disalibkan.

Untuk itu Mgr Jhon mengajak semua umat agar dapat menyerahkan diri untuk dipimpin oleh Yesus sang Raja Abadi dan rendah hati.

Minggu Palma (Palm Sunday) dalam tradisi umat Kristiani merupakan hari pertama Pekan Suci dan Minggu sebelum Paskah. Minggu Palma merupakan peringatan masuknya Yesus ke Yerusalem yang disambut dengan arak-arakan.

Di sejumlah gereja, arak-arakan dilakukan dengan melambaikan daun palem, daun kurma, atau daun dari tumbuhan lokal setempat.

Namun, seperti dilansir dari Britannica, hari pertama Pekan Suci ini lazim disimbolkan dengan daun Palma. Liturgi Minggu Palma dimulai dengan berkat dan penumpangan tangan pada daun palem. Setelah itu, masuk dalam sesi pembacaan surat dalam Alkitab dan khotbah singkat yang diberikan oleh Imam.

Daun palem yang tela diberikati Romo seusai misa biasanya akan dibawa pulang untuk dipasang di rumah masing-masing sebagai tanda telah siap untuk memasuki Paskah. Beberapa dari daun palem itu dibakar pada tahun berikutnya untuk diguanakn sebagai abu dalam peringatan Rabu Abu.

Baca juga artikel terkait MINGGU PALMA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra