tirto.id - Twitter tengah mengembangkan fitur baru untuk mencegah penyebaran informasi palsu bernama Birdwatch, dikutip dari The Verge. Fitur ini memungkinkan para pengguna twitter untuk memberikan tanda terhadap cuitan yang dirasa menyesatkan.
Dilengkapi oleh fitur catatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, pengguna dapat melihat catatan-catatan yang telah diberikan oleh pengguna lainnya di cuitan tertentu. Fitur ini nantinya akan berada di menu navigasi bagian samping, bersamaan dengan menu Lists, Topics, Bookmarks dan Moments yang sudah tersedia.
Dilansir TechCrunch, fitur ini pertama kali terbongkar pada musim panas ketika masih pada tahap awal pengembangan di website resmi Twitter oleh Jane Manchun Wong. Walaupun pada saat itu Birdwatch masih belum memiliki nama, fitur ini secara jelas menunjukkan kemampuannya untuk menunjukkan antarmuka dalam menandai tweet.
Selain itu fitur ini juga memberikan voting apakah cuitan tersebut menyesatkan atau tidak, dan menambahkan catatan sebagai penjelasan lebih lanjut. Sayangnya, Twitter kemudian memperbarui aplikasi webnya setelah fitur tersebut ditemukan oleh Jane.
Namun, penemuan yang sama ditemukan di kode Twitter di iOS. Berdasarkan paparan Konsultan Media Sosial Matt Navarra, Birdwatch mengizinkan para pengguna untuk melampirkan catatan sekaligus melihat catatan-catatan yang sudah ada dengan menekan tombol teropong di suatu cuitan. Singkatnya, catatan-catatan yang telah dibuat tersebut dapat diakses oleh pengguna secara umum.
Sementara itu, penemu hashtag, Chris Messina, memaparkan bahwa berdasarkan kode yang ia temukan di Twitter, Birdwatch merujuk “kontribusi” dengan menyisipkan sistem crowdsourching.
Sistem ini digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan meminta kontribusi dari banyak orang. Sistem ini juga telah digunakan oleh aplikasi live streaming Twitter, yaitu Periscope, untuk menyaring komentar-komentar di layanan streaming real-time. Dengan demikian penyalahgunaan fitur komentar dapat ditekan.
Meskipun demikian, beberapa hal masih belum dapat dipastikan seperti siapa saja yang bisa memberikan catatan, apakah pemberi catatan tetap harus melewati proses persetujuan, dan apa yang akan terjadi terhadap cuitan yang mendapatkan catatan negatif.
Twitter menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang Birdwatch. Namun, Twitter dengan jelas mengkonfirmasi bahwa fitur tersebut didesain untuk memberantas informasi yang menyesatkan.
Beberapa bulan terakhir ini Twitter memang sedang gencar-gencarnya mengambil sikap keras terhadap cuitan-cuitan yang mengandung hasutan, informasi yang salah dan menyesatkan.
“Kami mencoba berbagai cara untuk mengatasi informasi salah dan memberikan lebih banyak konteks pada cuitan Twitter,” ujar juru bicara Twitter kepada TechCrunch. Ia kemudian menambahkan, “Informasi salah adalah masalah yang serius dan kami akan menguji berbagai cara untuk mengatasinya.”
Penulis: Frizka Amalia Purnama
Editor: Yantina Debora